termenung menatap kabut sang hitam
sendiri menepi dalam ketidakpastian
sesal ... sesal dan sesal hanya hati dapat terucap
tak seheningpun tanpa rancu dalam benak
hinggar malam tak mampu gantikan hangatnya pagi yang mulai memudar
teronggok nafas yang mulai terjenggah tanpa harap
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!