Mohon tunggu...
devika sarala
devika sarala Mohon Tunggu... -

hal terindah yang pernah ku miliki adalah ketika aku terlahir dari rahimmu ibu ... terimakasih untuk pengorbananmu , wahai malaikat hidupku

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta dari Surga

9 Desember 2013   13:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:08 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“iya,alhamdulilah pak anak saya mau mempersunting calonnya.”

“ya sudah kalau begitu,nanti saya akan suruh sekertaris saya untuk merubah jadwalnya segera.”

“terimakasih pak harjo untuk waktunya.”

“iya sama-sama,senang bisa membantu.”

Ditutupnya telfon dari rekan bisnisnya itu,dengan percakapan barusan membuat ingatannya tentang harum semakin menyayat hatinya.ia berfikir seandainya harum masih ada disisinya,mungkin sekarang ia bisa bahagia menjadi wali dari pernikahan anak semata wayangnyaitu.namun keadaan berkata lain,harta dan tahta yang sekarang ia dapatkan serasa tak ada artinya.dibandingan dengan kebahagiaan yang akan ia peroleh disurga nanti bersama harum dan rahma istrinya.

Sosok renta yang dermawan ini menjadi inspirasi dalam kehidupan orang lain,bayu misalnya.pemuda berparas tampan itu sangat lah menggagumi sosok pak harjo yang dermawan dan bijaksana.bayu adalah anak yang diangkat pak harjo sejak ia masih berusia 10th,orang tuanya meninggal akibat kecelakaan maut yang menewaskan kedua orang tuanyanya dan akibat hilangnya harum.kecelakaan yang terjadi 15th lalu itu seakan tak pernah lepas dari ingatannya.

“sudah malam yah,istirahat dulu yuk.besok kita kan mau pergi nyari dek harum lagi.”

“iya..tapi ayah belum mengantuk bay.kamu tidur dulu sana nanti ayah menyusul.”

“ya sudah kalau begitu,bayu buatin teh hangat untuk ayah.diminum ya yah..”

“makasih ya nak.”

...

Sinar mentari telah kembali bersinar,desah wajah berseri mewarnai ayunan langkah kaki para ingsan dunia.namun seribu pertanyaan pun masih mengelayuti pikiran raya,entah dari mana datangnya kiriman-kiriman bodoh itu hingga membuatnya merasa takut kehilangan tunangannya.parasnya yang cantik tak heran membuat siapapun akan mengaguminya.

“waduh ray,kiriman dari mana lagi tuh.kok tiap hari pengagum rahasia lu makin banyak aja sih.”

“lu mau ... ambil gih,tuh banyak coklat ma bunga.lumayan kan buat menghias kamar lu.hehehhe...”

“iiih lu ray,bener nie semuanya buat gue.”

“iyaaa ambil aja semua,apa sih yang buat sahabat gue ini.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun