Mohon tunggu...
Dudy Subagdja
Dudy Subagdja Mohon Tunggu... -

"satu detik,satu menit sangat menentukan"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Fantasi] Einar

16 September 2014   22:06 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:30 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1410854136551926261

Dudy Subagdja.

No : 6



Egyed perisai bumi ke 7 tembok pertahanan terakhir telah hadir,  dimana Dewa Amador menengahi pertikaian kedua anak mereka, hingga Egyed memberi perlindungan kepada dewi Ilona, kekuatan Haukar ternyata membuat fenomena alam tanpa sinar matahari. Haukar telah membekukan bumi sekian ribu tahun lamanya. sebuah perisai dimana semua mahluk bumi beradaptasi dengan alam ganas.

Sekelompok Einar dengan tertatih-tatih menaiki puncak es dengan ketinggian 9,850 m, setara dengan ketinggian gunung Himalaya Tibet.

“ *BikraZamma !”

“ *BikraZamma !”*aku menemukannya!

Einar sekelompok mahluk beranatomi manusia, namun memiliki keanehan, kupingnya tak tampak, seperti seekor ikan, lebih menyerupai seekor ikan raksasa, tetapi tetap saja mengerikan, sisik-sisik disekujur tubuhnya memang lembab, kedua tangan dan kaki mereka bersirip, tapi sangat kuat dan berlendir, suatu adaptasi yang sempurna diudara super dingin, dibawah 0 derajat celcius.

“ *Todoo, RonganGeero”!*Berkumpulah, ini sesuatu yang berharga.

Einar lainnya segera mendekat, lalu berkumpul, apa yang ditemukan oleh sang pemimpin merupakan penemuan yang dinanti-nanti selama ini.

“ *Grigan!” Grigan!*Kita menang!”

**********

Disana-sini hanya terlihat gunung-gunung yang berupa es beku, hamparan bak kapas memutih bagai awan berkejaran, dari setiap harinya suasana gelap, tidak ada sinar matahari, dingin yang menusuk, sudah pasti terasa mengigil, bahkan bisa saja mati rasa. Bisa juga mati beku.

Einar muda merasa nyaman berdekatan, tubuhnya seperti tak merasakan dingin, senjata-senjata aneh yang digenggam seperti perangkat layaknya kehidupan di zaman purba. Lagi deretan bongkahan gunung es nampak menjulang mencakar langit. Tak ada tanda-tanda kehidupan? Bermil-mil jauhnya para Einar seperti tak kenal lelah. Sekadar berburu atau ada tujuan yang lain, sesuatu yang sangat penting!.

Einar nampak pergi ke suatu tempat dimana terdapat celah bukit es , disana berhari-hari mereka berusaha memecah es yang membeku, mereka tak kenal lelah menatah bongkahan es, didalam bongkahan es terdapat tubuh manusia yang beku.

“ Groooooooooooooooorhg”………

“ Grooooooooooooooorhg “……

Suara-suara mengerikan datang dari belakang, sekelompok kawanan monster tinggi besar mengepung para Einar, mahluk mengerikan, selama ini mahluk menyerupai beruang bertanduk satu itu sangat menakutkan, lihat saja taringnya yang panjang, kukunya sangat kuat dan kakinya yang kokoh memang pas disebut monster pemburu. Belum lagi mata yang tajam dan merah itu, sangat menakutkan, jelas sangat mengerikan.

Kelompok monster pembunuh itu siap menerkam Einar yang tersudut. Haukar adalah monster menyerupai beruang, namun tubuhnya 2 kali lebih besar, bulunya gimbal tak beraturan, air liurnya terlihar mengurai menjijikan, belum lagi raungannya yang menggelegar hebat. Haukar sangat buas mereka adalah pemburu mematikan didaratan es beku.

Tiba-tibadari sisi tak terduga salah satu Haukar menyeringai kesakitan, satu tombak panjang mengenaibagian dadanya, ia meronta kesakitan, selang beberapa menit sekawanan Haukar menerjang sekelompok Einar yang terpojok. Lagi secara tidak terduga gerakannya sangat cepat, Haukar menyeringai, karena tiba-tiba salah satu Einar muda mendahului menyerang.

Egyed pemimpin Einar melemparkan senjata pamungkas, lemparan yang sempurna, senjata unik berbentuk tulang, menyerupai bomerang menghajar kedua mata Haukar yang ganas.

“ Grooooooooooooooorhg “……

“ Grooooooooooooooorhg “……

Teriakan Haukar kian begitu dahsyat, raungannya mengetarkan suasana diseputar petarungan di bawah bukit es. Haukar terluka parah, ia membabi buta menyerang para Einar yang sebagian panik.

Tidak mudah menaklukan Haukar, sebuah cakaran hebat menembus tubuh Egyed, ia terlempar hanya dengan sekali hempasan tangan Haukar yang kekar.

Einar yang lain dengan cepat menolong Egyed yang terluka, kini para Einar kembali melakukan perlawanan. Beberapa senjata mereka menghujam salah satu Haukar yang terluka.

Serangan bertubi-tubi dari Kelompok Einar sangat mengejutkan sekawanan monsterHaukar yang buas. Perlawanan heroik Einar benar-benar diluar dugaan paramonster Haukar. Mereka tidak menyangka Einar yang selama ini adalah buruan, santapan empuk bagi Haukar si penguasa dataran es.

Tulang berbentuk boomerang, dengan ukuran yang begitu besar, terselip di punggung salah satu Eniar muda. Ia baru saja membuka mata para Eniar lainnya. Ia tampil layaknya seorang pahlawan, para Einar lainnya mencoba menolong Egyed, mereka memapahnya dan memberi pertolongan. monster pemburu Haukar kini takluk ditangannya. Monster ganas sekaligus menakutkan itu takluk dalam pertarungan dahsyat.

Haukar lainnya tidak tinggal diam, mereka berusaha menyerang dari berbagai sudut, maka terkepunglah para Einar.

Disaat-saat genting itulah tiba-tiba terdengar gemuruh kencang, bukit es diseberang yang menjulang runtuh, bongkahan es besar meluncur deras, dentumannya sangat keras, Einar tak menyia-nyiakan keadaan genting tersebut, mereka tunggang langgang menyelamatkan diri menuju tempat yang cukup aman.

Kali ini badai es Erwet menyelamatkan kelompok kecil Einar. Mereka cukup aman dari buruan Monster Haukar, longsoran es memutus jejak para Einar.

Tidak lebih dari 15 Einar, kelompok kecil mahluk aneh itu berusaha keras mempertahankan hidupnya dengan susah payah.

Berhari-hari, kerja keras para Einar membuahkan hasil, tubuh manusia yang beku itu kini telah lepas dari bongkahan es yang membekukannya, mungkin telah bertahun-tahun terperangkap disana, atau bahkan ratusan tahun lamanya.

Semua tak pernah berubah, tubuh wanita beku itu masih terlihat muda dan cantik, kedua sayap dipunggungnya-pun masih utuh, konon wanita cantik itu adalah dewa dari bangsa es Amador.

Para Einar memanggilnya Ilona si dewa Matahari. Tubuhnya terkurung ketika para Haukarmenghianati kebaikannya. Dahulu Haukar sangat sakti, seperti dewa langit lainnya, Haukar adalah Dewa yang diberi kekuatan mendinginkan bumi.

Adalah Amador sang Dewa Langit, ia mempunyai anak 3 bersaudara, Farkas dengan Julukan Dewa Hujan, Gedeon si dewa penguasa dan anak bungsu Amador adalah seorang wanita satu-satunya, Amador memberi kekuatan pada putrinya untuk menjaga keseimbangan alam, namun kasih sayang sang ayah terhadap Ilona membuat Haukar merasa iri.

Dengan sangat hati-hati tubuh manusia yang beku dan kaku itu dibaringkan diatas altar berdiameter 6 meter. Wajah-wajah Einar penuh harap akan temuan mereka.

Untuk beberapa saat lamanya mereka tertegun, sebuah benda berbentuk tulang kecil, menyerupai pipa ditancapkan ketubuh kaku tersebut, maka mengalirlah sebuah cahaya biru menakjubkan. Einar tersenyum mereka sangat gembira.

“ *Blakargo amurrrrrr! “* ini kemerdekaan kita!

“ *Blakargo amurrrrrr! “* ini kemerdekaan kita!

“ *Amurr kaloko “* kita sebuah koloni.

“ *Ziamory kaloko kalakay “* meski kita akan punah.

“ *Zoka kaloko modac “* Inilah harapan kita satu-satunya

Selesai berkata-kata para Einar seperti menjalankan acara ritual, mereka bergerak mengikuti salah satu pimpinan yang berdiri diantara mereka, dekat altar bundar dan dingin, sebentar merunduk, kemudianmencium bumi berulang-ulang, begitulah yang mereka lakukan. Memang koloni mereka kian berkurang, dulu kelompok mereka sangat banyak, hampir menyerupai pertumbuhan manusia didunia, seiring dengan kerasnya alam, mereka berkurang, penyebabnya tidak lain dengan hadirnya monster pembunuh sekaligus pemburu mematikan bagi sekawanan Einer. Pembunuh no satu diperadaban ekstream Haukar! Begitu mereka menyebutnya.

*********

Badai es Erwet kian berkecamuk, dingin yang mengigit memang salah satu bukti kerasnya iklim saat itu. Perlahan-lahan jari jemari Einar terasa membeku, kuku yang kebal oleh dingin itu kini telah berubah, sebagian tubuhnya kini tidak lagi bersisik, perlahan salah satu Einar terjaga, perlahan ia merasakan perubahan pada tubuhnya. Terlebih ia melihat Egyed dalam pangkuannya.

Namun tubuh Egyed terbujur kaku dengan luka parah ditubuhnya, Egyed berusaha untuk tersenyum, bola matanya berkaca-kaca, suaranya terbata-bata, terputus dan tak jelas.

“ *Bikra quqzaramaaa..”*Aku mencintaimu…

“ *Bikra qoramuuuuuz tallaa zyrzza ”*aku ingin kau menjaga anak kita

“ *Gibizzaramaaa “*Jagalah kandunganmu

“Eluira perlahan mendekapnya dan menutup kedua mata Egyed, ia pergi untuk selama-lamanya.

20 tahun kemudian , Einar muda dengan wajah sempurna memimpin kelompok kecil diseberang dataran es Torrejar. Eluira sang ibumenatapnya bangga meski tubuhnya separuh bersisik ikan, tapi sebagian wajahnya jelas terlihat cantik layaknya peri. Dewi Ilona telah menggembalikan semua keadaan meski Haukar belum mau melepas sumpahnya untuk merusak dunia, bahkan memburu anak cucu yang berpihak pada Dewi Ilona, sampai kapan-pun.

Untuk membaca karya peserta lain, silahkan klik Fiksiana Community

Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun