Mohon tunggu...
Nazly Fachrudi Nz
Nazly Fachrudi Nz Mohon Tunggu... -

Bila kegagalan itu bagai hujan, dan keberhasilan bagaikan matahari, maka butuh keduanya untuk melihat pelangi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

TENTANG INDONESIA: "Krisis Moralitas Bangsa"

14 Februari 2012   10:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:40 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1329216605120429905

TENTANG INDONESIA

Krisis Moralitas Bangsa

Oleh : Nazly Fachrudi Nz

Moral bangsa kita rusak.. pernyataan itulah yg pantas diucapkan oleh para pejuang bangsa kita sekarang ini ( kalau masih hidup) . pernyataan itu memang sah sah saja melihat kondisi bangsa kita yg  tidak seperti dulu lagi,dan kian terpuruk ke dalam jurang kehancuran .

1. PENDIDIKAN

Anda bisa melihat faktanya dari Pendidikan di negeri ini. Pendidikan di negeri ini yang terlalu mengedepankan dan memaksakan pelajar di Indonesia. Mengapa saya berkata seperti ini? Sebagai pelajar saya merasakan ketidak adilan dalam sistem dunia pendidikan di Indonesia yang terkesan lebih mengutamakan pelajaran Akademis sebagai tolak ukur kecerdasan siswa. Buktinya selama ini Terlihat dari pelaksanaan UAN tahun2012 ini. Mengapa PKN dan AGAMA tidak diujikan?.Apakah kedua pelajaran tersebut tidak penting? padahal pelajaran tersebut sangat penting dan berguna untuk membangun moralitas yang baik serta pendidikan agama yang baik juga.Perlu diketahui bahwa prestasi yang baik , belum tentu didukung oleh moral yang baik . seperti halnya kasus yang menimpa para pejabat pejabat tinggi di Jakarta baru baru ini.Bisa dikatakan para pejabat itu sudah mengenyam pendidikan yang tinggi , tetapi mengapa masih saja banyak yang korupsi ? Bukankah mereka sudahberpendidikan tinggi.

Jikalau memang moral dan Agamanya kuat , tidak akan terjadi hal seperti ini,dan Bagaimana peran pendidikan yang seharusnya mampu mencetak anak didik yang berprestasi dan bermoral yang baik? Ditambah dengan Kurikulum yang terus berganti ganti tanpa status yang tak jelas seperti KTSP yg berarti Kurikulum Tanpa Status yang Pasti.

Sekolah pun menjadi layaknya penjara bagi anak anak didiknya, dikarenakan peraturan yang seperti pendidikan militer. Ujian nasional pun sekarang menjadi beban bagi murid murid sekolah, dengan ditambahnya 3 mata pelajaran dan juga Patokan nilai standar kelulusan yang semakin tinggi. Ini juga berdampak pada angka kematian akibat bunuh diri yang biasanya dijadikan ‘jalan pintas’ bagi murid murid yang tidak lulus sekolah. Ini sama saja membunuh bangsa sendiri dengan pendidikan (memangnya pendidikan mesin pembunuh). Bagaimana nasib anak didik dari keluarga miskin yang untuk mencari sesuap nasi saja susah? sedangkan harga buku pelajaran mahal . Bagaimana mereka bisa belajar kalau buku saja tidak ada.Ini mengingatkan saya tentang janji pemerintah memberikan buku gratis untuk siswa yang sampai sekarang tak jelas.apakah dananya diselewengkan lagi?.MANA JANJINYA PAK??.KAMI BUTUH BUKTI BUKAN JANJI PAK.

2. Sinetron remaja

Masalah lainnya adalah menjamurnya sinetron remaja di Media elektronik.tipe sinetron seperti inilah yang sering atau bahkan menjadi hobby para remaja sekarang. Padahal sinetron seperti ini tidak baik untuk remaja, dengan menyuguhkan sinetron cintayang menceritakan kisah 2 orang gadis untuk memperebutkan 1 cowok hingga kedua gadis itupun bertengkar, kisah kakak kelas menyiksa adik kelasnya, kisah mode trend gaul di masa kini, dan yang paling aneh kisah cewek menjadi cowok atau sebaliknya, serta kehidupan remaja yang mewah .

Bukankah sinetron ini tidak berguna bagi remaja sedikitpun?.Memang banyak remaja yang mengatakan sinetron seperti ini hanya untuk hiburan semata, tetapi sebagian dari mereka justru mempraktikkangaya gaya sinetron tersebut di sekolah , seperti rok yang terlalu pendek ,baju sekolah yang sengaja diketatkan. Tidak jarang kita melihat junior di sekolah kita disiksa oleh senior mereka, entah itu dipukul, dipermainkan, atau dihina dan banyak juga junior disekolah kita menjadi tambang uangnya senior, sepertimeminta uang secara paksa yang dilakukan oleh senior sebagai uang keamanan, bila tidak diberi maka kena BOGEM MENTAH.

Para produser senetron bangga dengan karya yang dihasilkannya , tanpa tahu menahu bahwa karyanya itu dapat membawa efek negatif bagi perkembangan remaja remaja di zaman edan ini .YANG PENTING UANG NGALIR TERUS .

Bagai buaya dalam selimut atau racun yang dapat mematikan, itulah sinetron zaman edanini. Menghibur sekaligus menjadi perusak moral generasi penerus bangsa ini. Remaja zaman edan ini banyak menghabiskan waktunya untuk menonton sinetron tersebut dan bahkan hukumnya wajib, bila belum menonton sinetron seperti ini berarti bukanlah anak gauldan akhirnya mereka menjadi acuh tak acuh terhadap berita perkembangan di negeri yang dilanda berbagai masalah ini. Padahal merekalah sebagai generasi penerus untuk memperbaiki negeri ini untuk menjadi lebih baik. Bagaimana negeri kita mau berkembang kalau generasi penerusnya saja acuh terhadap negerinya sendiri?

3. Maraknya Film beradegan zina

Ini adalah salah satu penyakit masyarakat yang susah disembuhkan.Bila film ini dikonsumsi oleh mereka yang sudah menikah itu tidak mengapa, tetapi Bila film seperti ini dikonsumsi para remaja , wah EDAN.

Film porno seperti ini memang telah menjadi tontonan yang taka sing lagi remaja, banyak dari mereka memanfaatkan ponsel untuk menyimpan film seperti ini. Dari adegan A sampai adegan Z pun ada ,dan lengkap.

Remaja untuk mengakses film porno pun mudah , hanya bermodal uang dan mereka membuka situs porno di internet untuk mendownload film film tersebut, tak hanya itu , tetapi mereka juga bisa membeli di pasar pasar terdekat , atau di counter ponsel yg memang menjual banyak film porno yang dapat diputar di ponsel.

Saya pribadi pernah membaca suatu berita di koran yang berisi tentang pemerkosaan BALITA..Pelakunyapun ternyata sudah bisa dibilang dewasa. Mereka mencabuli Mawar (bukan nama sebenarnya) bergantian. Apa apaan ini? balita yang harusnya menikmati masa kecilnya dengan damai sentosa harus terhenti karena kasus ini.Mudah mudahan pelakunya bisa dihukum seberat beratnya.

Dan satu lagi berita yang tersebar di kota Madinatul Iman ini , yaitu kasus pencabulan (AMR) salah siswa anak kelas 5 SDdi Balikpapan (bayangkan kelas 5 SD) terhadap Melati (bukan nama sebenarnya). Setelah diinterogasi oleh polisi, AMR pun berkata dia melakukan hal ini lantaran karena dia ingin mempraktekkan adegan film porno yang dia tonton. Ini tamparan telak bagi Balikpapan yang di sebut sebut sebagai Kota Madinatul Iman ini.

Peristiwa Ini membuktikan bahwa film porno sangat mudah di cari, sampai anak kelas 5 SD pun bisa mendapatkannya. Ini juga diperburuk para penjual film tersebut yang tak pandang orang dalam praktik jual belinya. Yang penting untung, Moral Masyarakat rusak tak masalah.

Sudah jelas film ini merusak, tetapi Aparat hanya memberantas pedagang kecilnya saja ,Agen yang memproduksi film porno ini sepertinya tak pernah disentuh oleh aparat. Apakah ada permainan uang disini??.

4. Penyalahgunaan Narkoba

Indonesia temasuk Negara surganya bagi mafia narkoba Ini terbukti dari banyaknya mafia narkoba yang berasal dari luar negeri. Dan bisnis narkoba di Indonesia bisa dibilang sukses , karena banyaknya jumlah pemakai narkoba di Indonesia.

Yang menyakitkan hati , jumlah pemakai narkoba terbanyak adalah para remaja. Para pengedar narkoba memang banyak menargetkan kaum muda menjadi sasaran mereka, dikarenakan para remaja masih dalam tahap proses pencarian jati diri sehingga mereka selalu ingin mencoba hal hal yang baru.

Narkoba adalah zat yang dapat menimbulkan eurofia yang berlebihan sehingga membuat pikiran mereka melayang jauh entah kemana. Padahal zat ini bisa menimbulkan ketergantungan, bahkan bisa merusak system kerja syaraf mereka .

Banyak orang pemakai narkoba berkata bahwa dia memakai barang ini karena ingin menghilangkan stres , lebih enjoy , dan menambah rasa percaya diri mereka , tanpa mereka ketahui bahwa sebenarnya zat ini bisa membuat mereka kehilangan masa depannya, kecanduan bahkan bisa membuat meraka gila bila mereka tidak memakai barang haram ini lagi.

Bagi orang orang yang sudah kecanduan barang haram ini, mereka akan berusaha terus untuk mendapatkan barang haram ini , banyak dari mereka melakukan tindakan kriminal seperti mencuri hanya untuk sekedar mendapatkan barang setan.

Satu hal yang membuat saya tidak setuju adalah orang yang memakai narkoba hukumannya penjara. Ini tidaklah benar, karena sesungguhnya orang yang memakai narkoba adalah korban, bukan tersangka. Harusnya mereka dimasukkan ke dalam panti rehabilitasi, bukan di penjara dan juga Penjara bagi pengguna narkoba di negeri ini tidak membuat mereka jera, malahan sebaliknya. Karena mereka dipenjara berkumpuldengan para pemakai narkoba lainnya. Jadi topik pembicaraannya di penjara hanyalah narkoba, narkoba dan narkoba.

Penjara bukan berarti para Pemakai narkoba tidak bisa menikmati barang haram tersebut, di penjara sekalipun pengedaran narkoba tetaplah berjalan. Mengapa pengedaran narkoba bisa menyebar juga ke dalam Penjara? ini yang membuat saya bingung. Bukankah di rutan penjagaannya sangat ketat? bisa dibilang ada oknum petugas yang bermain mata dengan bandar narkoba di rutan.

Kinerja kepolisian dalam memberantas narkoba sekarang ini sudah mulai banyak perkembangan dan patut diacungkan jempol. Ini terbuktidari pabrik pabrik ekstasi skala besar yang digrebek oleh kepolisian dan penangkapan para Mafia narkoba kelas kakap. Tapi apakah ini sudah cukup? belum, selama jaringan mafia internasionalnya belum terbongkar, maka kepolisian harus bekerja lebih ekstra lagi dalam hal pemberantasan narkoba di negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun