Mohon tunggu...
Danny Kosasih
Danny Kosasih Mohon Tunggu... -

Pembaca, penonton, pendengar, penulis, pembelajar, pembicara.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Wisata Narkoba

31 Mei 2012   13:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:33 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semua pasti tau dong Kampung Ambon, gw nemuin banyak alasan kenapa Kampung Ambon bisa menjadi salah satu alternatif wisata narkoba di Jakarta. Pertama melangkah ke kampung ini, pemandangan penduduk berkulit gelap akan membiasakan mata lu yang pertama kali datang ke kampung ini.

Setelah memasuki kampung ini, jangan heran jika banyak mata yang memandang sinis kearah lu karena mereka selalu anti dengan orang asing yang masuk kampung ini. Jadi, buat lu semua yang ngga punya nyali gede jangan coba-coba masuk tanpa alasan yang jelas.

Sekarang ada yang tahu kenapa gw sebut kampung ini menjadi salah satu destinasi wisata narkoba di Jakarta? bayangin aja apapun jenis narkoba bisa lu dapetin disini. Mulai dari yang berkadar ringan seperti ganja sampe yang berbentuk kristal seperti yang sering kita lihat di poster jenis-jenis narkoba yang sering terpampang di sekolah-sekolah dan rumah sakit.

Masalah harga bisa diatur, asal lu punya kenalan orang dalem apapun bisa lu dapetin. kalo ngga punya uang, disana ada jasa pegadaian yang mampu menampung apapun barang lu yang mau lu gadai-in buat beli narkoba yang lu cari. Disana ada yang namanya John Robert Sopa Paliama alias Oncu, 39 tahun, dia membuka jasa pegadaian buat para junkie yang kehabisan uang. Para junkie itu bisa menggadaikan barang mereka di lapak milik Oncu dengan harga gadai jam tangan Rp 300 ribu, Telepon seluler model terbaru dihargai Rp 1 juta.

Nggak jarang loh banyak orang yang hilang akal dan akhirnya rela menggadaikan kendaraan dengan harga yang sangat murah dan nggak lupa beserta Surat Tanda Nomor Kendaraannya, kisarannya itu sepeda motor digadaikan Rp 1 juta dan mobil Rp 5,5 juta. Pinjaman gadai berbunga tiap hari dan kebanyakan barang yang digadaikan enggak ditebus.

Takut di grebek kalo make sembarangan? tenang disana juga ada rumah yang khusus disewakan buat lu "make", Ongkos sewanya Rp 4 juta per bulan, di luar biaya listrik dan air. Dan, ini yang sedap, pemilik lapak harus menyetor Rp 100 ribu tiap hari kepada pemilik rumah.

Lu bayangin aja, tukang bersih bersih lapak yang juga mencuci bong-alat pengisap sabu aja bisa dapet Rp 200 ribu sehari. Juru parkir bisa mendapat upah sama, belum termasuk ongkos parkir pasien Rp 5.000. Bisa lebih dari 30 kendaraan mereka jaga tiap hari.

Di Kampung Ambon ini, rezeki narkoba mengalir ke segala arah. Bocah-bocah dengan santai meminta duit jajan kepada penjaga lapak. Permintaan ini nggak pernah ditolak. Istilahnya, mereka bagi-bagi berkat kepada warga lain. jadi di jamin aman karena setiap jenis profesi disana dapet jatahnya masing-masing.

Berminat wisata ke kampung ambon?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun