Alih-alih berpikir, "Saya ingin membaca lebih banyak," ia menyarankan untuk melihat diri sebagai "seseorang yang mencintai membaca." Ini sejalan dengan teori self-concept dalam psikologi, yang menunjukkan bahwa perilaku kita cenderung mengikuti keyakinan kita tentang siapa diri kita.
Kisah dan Analogi yang Menginspirasi
Salah satu kekuatan utama buku ini adalah cara Clear menghidupkan ide-idenya dengan cerita. Ia berbagi kisah pelatih, atlet, dan orang-orang biasa yang mencapai transformasi luar biasa hanya dengan membuat perubahan kecil. Salah satu kisah yang menarik adalah tentang tim bersepeda Inggris yang selama bertahun-tahun gagal menang. Dengan menerapkan prinsip marginal gains (perbaikan kecil di banyak aspek), mereka akhirnya mendominasi dunia balap sepeda.
Kisah ini mengingatkan kita pada teori Kaizen, pendekatan Jepang untuk perbaikan terus-menerus. Sama seperti Clear, Kaizen menekankan bahwa kesuksesan bukanlah hasil dari perubahan besar yang mendadak, tetapi akumulasi dari langkah-langkah kecil yang konsisten.
Bagi siapa saja yang merasa perubahan besar sulit dicapai, Atomic Habits adalah buku yang membawa harapan. Ia mengajarkan bahwa setiap langkah kecil yang diambil hari ini, tidak peduli seberapa kecil, adalah investasi pada diri kita di masa depan. Buku ini terasa personal, relevan, dan mudah diterapkan, terlepas dari latar belakang atau profesi Anda.
Jika teori-teori kebiasaan sebelumnya terasa "jauh" atau sulit diterapkan, buku ini adalah angin segar. James Clear berhasil menjembatani jarak antara konsep ilmiah dan kehidupan sehari-hari dengan cara yang sederhana, namun penuh makna. Membacanya seperti membuka peta baru untuk memahami diri sendiri dan membangun kehidupan yang lebih baik, satu kebiasaan kecil pada satu waktu.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H