"Tapi bentuknya ndlawer gitu, seperti ada kain sobek yang melindungi kepalanya, compang-camping." Imbuh Paiman
"Nanti kalau sudah Madrasah, tak betulkan ke pak Mantri. Aku takut suntik,"
"Hah, wis sunat aja lagi, biar bagus bentuknya,"
"Jangan asal sunat, bisa ditangkap nanti?"
"Siapa yang nangkap?"
"Ya yang suka cari tikus curut,"
"Tikus curut lagi, ah, ngaco kalian. Asu"
___________
Mbok Sinap masih ditodong oleh Kabul untuk menceritakan tentang tikus curut yang makan ujung kemaluannya itu. Selaput kulit tebal itu seperti robek tapi garisnya rapi. Apakah benar tikus curut suka makan kulit kemaluan? Itulah pertanyaan yang sampai hari ini menodong Mbok Sinap.
Sampai suatu malam, Ketika keluarga Mbok Sinap berkumpul di lincak dan makan bersama, Mbok Sinap membicarakan tentang kemaluan Kabul. Semua menatap serius dan menunggu jawaban pastinya. Sepertinya Mbok Sinap menyimpan rahasia besar.
"Le... Kabul, besok sore kita ke Pak Mantri, Sunat, dan betulkan ujung kemaluanmu."