Mohon tunggu...
A. Dahri
A. Dahri Mohon Tunggu... Penulis - Neras Suara Institute

Ngopi, Jagong dan Silaturrahmi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Rabun Dekat

15 April 2021   22:38 Diperbarui: 15 April 2021   23:12 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Malangtimes

Ia adalah riuh yang melata, bagai dedaunan yang mengikuti arah angin
Ia juga gelombang yang hanya memadu arah angin

Ia adalah guru, namun juga murid
Ia tergeletak, pun juga berdiri
Menyapa dedaunan yang menertawakannya

Tetapi mata memandang hanya sebatas jarak pandangnya
Hati menyelam siapa yang tahu
Hanya Tuhannya
Lalu tertidur, kenyang

Ketika bangun melata lagi
Begitulah ia

2021

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun