Irama lantunan angin menembus dingin
Terbawa oleh rasa
Memenuhi gelagah sukma dan rerimbunan tanya
Mengapa?
Dikau tak menunjukkan keinginanmu?
Atau engkau sengaja tak meminta apapun, karena engkau takut disalah-salahkan
Minumlah, air ari-ari di selaksa mata
Mencari sumber dari tetesan air mata
Dari sejumput perjalanan, naik dan turun
Lalu berkelok, tiada enggan menyapa
Dijerosokkannya luka sedalam dalamnya
Dihinakan di depan mata
Lalu mati dengan segudang resah
Mengapa?
2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!