Meskipun demikian tidak bisa pula untuk meninggalkan usaha metafisiknya. Berdoa kepada Yang Maha misalnya, atau melakukan upacara-upara tertentu seperti tumpeng pras, dsb.
Prinsipnya bukan semata-mata iman saja, tetapi juga usaha secara basyariah. Kata Nabi, "ikat dulu untanya baru menyerahkan sepenuhnya kepada kehendak Tuhan".Â
Manusia hanya bertugas menanam, untuk menumbuh -- kembangkan menjadi urusan Tuhan. Ujaran jawa mengatakan sakderma, maka apa yang kita bisa mari dilakukan, perkara hasil kembali kepada Tuhan dan pemahaman bahwa usaha tidak akan menyelingkuhi hasil.
Agaknya hanya akan sia-sia ketika sains selalu dipertentangkan dengan pemahaman-pemahaman metafisik.Â
Disadari atau tidak keinginan satu langkah di depan pemikiran kita. Jika sains selalu berkembang setiap saat, maka metafisik adalah Apoiron atau hal yang tak terbatas.[]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI