Mohon tunggu...
A. Dahri
A. Dahri Mohon Tunggu... Penulis - Neras Suara Institute

Ngopi, Jagong dan Silaturrahmi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Cerita Jalan Sepi

5 Januari 2020   11:42 Diperbarui: 5 Januari 2020   20:33 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi jalan sunyi. (sumber: pixabay,com//john_kast)

Pak Sapardi cerita tentang cinta yang sederhana
Rendra mengais segudang rasa di dalam jiwa untuk kekasihnya 
Kekasih setiap raga dan pola 
Kekasih setiap gundah dan ceria 
Pak Zawawi Imron menceritakan bagaimana kerinduan seperti bulan tetusuk lalang 
Berjalan, semangat, kuat seperti beselimut angin berbantal ombak 
Kalau drupadi menyepi di dalam tubuhnya 
Dari seratus kurawa yang menidurinya 
Menerima hadiah dari pandawa yang berjudi dengan mereka 
Pun demikian 
Aku ingin bersembunyi dalam senyum yang menanggal menyumblimkan tangis
Bukan berharap puji
Hanya bersedia untuk berbagi.

Langgar Cangkir Laras, 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun