Saya kagum dengan keluarga yang satu ini. Ditengah perjalanan,dekat terminal kartasura waktu sudah hampir berbuka puasa. Jujur saya kelelahan bersepeda saat itu. Tak disangka  ada orang memanggil saya dengan percaya diri,seolah olah dia mengenal saya. Yang nyatanya saya hanya orang asing dan belum saling mengenal.
 Bapak itu meminta saya untuk berbuka puasa bersama dengan keluarganya. Dan saya penasaran apa yang akan dia lakukan ?
 Ternyata mereka menjamu saya,melayani  dengan tulus. Ternyata Allah masih membukakan mata saya lebar lebar bahwa masih ada orang baik,berbaik hati kepada saya.
 Ada  pertanyaan yang saya ajukan kepada mereka. Kenapa mereka melakukan ini ? Mereka menjawab, "karena kami dulu juga pernah dibantu. Dan saya harus mewujudkan rasa syukur ini dengan membantu orang lain. Jujur saja,rumah yang terlihat besar ini bukan milik saya. Ini milik juragan saya yang alhamdulillah dia seorang muslim yang mengerti tentang bagaimana menyikapi Ilmu dan Amalan itu"
 Jujur,saya sedikit iri dengan mereka. Mereka banyak menerima keberuntungan. Saya melihat kepribadian mereka yang baik dan juga rajin mengerjakan yang wajib maupun sunah. Ah, tak perlu aku iri pada mereka. Amalan ibadah ku saja masih belum jelas.
 Jadi,rupanya Allah sedang memberi Ilmu kebaikan kepada saya. Untuk menjadi syiar dan panutan buat generasi selanjutnya. Saya mencoba untuk mengambil hikmah ini. Dan meniru cara hidup mereka.
 Disaat itu saya merasa begitu bahagia. Saya merasa mereka adalah keluarga saya,dan sebagai keluarga utuh. Rencana Allah memang indah,subhaanallah...Allahuakbar...
 Dan hari itu telah menjalin tali persaudaraan. Sebagai saudara yang baru saja terikat oleh jalinan kasih Allah S.W.T. Alhamdulillah untuk hari spesial ini Rab nya manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H