Mohon tunggu...
Riski Eko Yuliyanto
Riski Eko Yuliyanto Mohon Tunggu... Security - RIKYUTO

Menulis untuk dibaca oleh kalangan yang suka membaca. Kritik dan saran penting buat saya. Maka,sebisa mungkin pembaca memberi komentar di bawah tulisannya. Terima kasih sejagat raya...\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenyataan itu Berbeda dengan Kebenaran

4 September 2016   16:53 Diperbarui: 4 September 2016   16:55 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perlu untuk mempertimbangkan ketika kau ingin mengutarakan opini dan argumentasi itu. Sedang diantara sesama kita memiliki banyak perbedaan yang jauh dari kesamaan.

Ataupun itu dengan dalih "KEBENARAN"

Oleh karena itu. KEBENARAN itu memang benar. Tapi,KENYATAAN nya itu berbeda dari kebenaran. 

 Mengetahui perasaan lawan bicara itu lebih penting daripada mengutamakan argumentasi. Argumentasi bukanlah tempat penyelesai masalah. Tapi malah menjorong ke perdebatan tanpa batas. Karena pada dasarnya masing-masing orang memiliki argumentasi tersendiri melalui sudut pandang perorang yang berbeda-beda dan luas. 

Jika kita lihat dari sudut pengalaman. Justru ini lebih sulit untuk seseorang menerima opini atau argumentasi yang condong dengan kata menghakimi. Banyak orang yang mengutarakan opini atau saran-saran yang tanpa mengetahui perasaan lawan bicara. Atau lawan bicara tersebut telah memiliki banyak pengalaman yang bakalan menolak mentah-mentah dengan sebuah opini yang hanya didasari wancana buku atau buku bacaan yang telah dibaca. 

Ternyata. Wawasan dan pengalaman itu lebih kuat pengalaman daripada wawasan. Wawasan lebih banyak dari buku yang mereka baca dan tentunya tanpa dikuatkan oleh pengalaman. Sedangkan pengalaman itu sendiri bisa dikatakan kuat karena didasari oleh kenyataan,"KENYATAAN itu berbeda dari KEBENARAN"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun