Mohon tunggu...
Riski Eko Yuliyanto
Riski Eko Yuliyanto Mohon Tunggu... Security - RIKYUTO

Menulis untuk dibaca oleh kalangan yang suka membaca. Kritik dan saran penting buat saya. Maka,sebisa mungkin pembaca memberi komentar di bawah tulisannya. Terima kasih sejagat raya...\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dunia Ini Tak Seindah yang Kita Lihat, Bukan Berarti Kita Tak Boleh Berharap

6 November 2017   02:21 Diperbarui: 6 November 2017   02:35 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika aku melakukan sesuatu yang aku pikir itu adalah hal hebat. Banyak orang meremehkan dan mencaci maki apa yang ku perbuat.

Ketika aku membicarakan suatu rencana dan impian yang hebat. Bahkan sampai ada yang mendorong ku ke balakang. Kemudian menyudutkan mental ku ke pinggiran jurang.

Ketika aku berada di antara mereka-mereka. Tatapan wajah mengerikan yang kudapat. Mereka tak menyukai kehadiran ku. Ratapan seperti orang yang sedang melihat bencana.

Ketika aku menemukan seseorang.

Yang mungkin akan aku anggap sebagai teman. Tetapi dia mempermainkan hati tulus ini dan menyebabkan kebencian.

Ketika aku menyukai seseorang dan menyatakan bahwa aku cinta padanya. Dia berkata dengan keras dan kasar "kau kira aku ini siapa ? Kau itu jelek dan bodoh ! Bahkan kau tidak punya apa apa. Jangan ganggu aku ! Kau membuang waktuku !"

Sakit didada tak terelakkan dan aku pergi kedalam hutan.

Aku berlari meskipun air mata membasahi muka. Hingga tak sadar aku telah jauh dari desa. Di pinggiran sungai, aku berduka...

Nasib ini tidak baik untuk terus aku perjuangkan. Aku menggerutu dengan kesal. "Apa yang salah dengan ku ?" Sambil melemparkan batu kesungai hingga ketepian. Tepat dibawah kaki seorang gadis yang tak kukenal. Aku terperana melihatnya.

Cantik memukau, rambutya berderai dan wajah yang mempesona. Menatap batu yang baru saja jatuh didekatnya. Dia pun melihat ku dengan mata yang tajam,mata yang lurus menuju masa depan. Dia layaknya orang yang optimis.

"Ku lihat banyak hal buruk terjadi. Dunia ini memang tak seindah yang kita lihat. Namun bukan berarti kita tidak boleh berharap" tanpa kusadari dia sudah berada disampingku dan membuka suasana baru. Dan akupun terkejut dengan apa yang baru dia ucap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun