Mohon tunggu...
UG DANI
UG DANI Mohon Tunggu... lainnya -

Jurnalis media oline pewarta-indonesia.com bloger reporter blogdetik,mengelola media blog sebagai media informasi warga dengan kontek citizen journalism ,my up date http://wartapublik.blogdetik.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sepotong Pendapat Tentang Perbedaan

30 Desember 2011   06:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:35 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Entah dari mana saya harus memulai tulisan ini, saat hati yang dalam keadaan tenang bersemayam dalam khidmatnya keheningan yang begitu agung tiba-tiba semediku berhenti. Ada seberkas dorongan untuk menggerakan hati ini membagi pengalaman bathin.

Manunggaling kaula Gusti, dengan tanda kutip, kita akan ingat tentang ajaran yang pernah menjadi perdebadtan oleh para wali pada jamannya. Sebut saja syech Siti Jenar yang menjadi sorotan dimata para ulama-ulama Islam. Sampai detik ini ulama-ulama Islam masih mengklaim bahwa ajaran yang dibawa oleh syech Siti Jenar tersebut adalah sesat. Belum ada teori yang menjelaskan darimana kesesatannya tersebut atau yang membenarkan ajarannya tersebut perdebadtan itu masih terus tersimpan dalam sejarah.

Tapi menurut saya, setiap manusia yang dilahirkan kedunia ini tak lepas dari unsur Tuhan, entah itu teori atau apa namanya kita boleh berpendapat tentang fitrah ketuhanan yang kita percayai. Karena Tuhan tidak bisa digambarkan dengan mata kasat. Ebiet G Ade pernah berpendapat dalam syair lagunya yang mengatakan, “...Tuhan ada disini didalam jiwa ini...berusahalah agar Dia tersenyum...”

Kalau kita kaji lebih dalam lagi tentang teori ketuhanan kita akan lebih kaya untuk menuturkan satu persatu dari pendapat-pendapat tersebut. Begitu banyak orang yang terkadang tidak masuk akal. Disini boleh kita garis bawahi, masuk akal atau tidak adalah sesuatu pendapat setiap orang. Kita bisa lihat kebelakang tentang pendapat-pendapat yang ditolak oleh banyak orang tentang perbedaan yang lain dari yang sudah ada, sebut saja Almasih, teori dan ajarannya banyak ditentang oleh kaum yahudi pada jamannya. Saya tidak bisa jelaskan satu persatu dalam tulisan ini, mengapa mereka saling berselisih? itu karena perbedaan pendapat yang sering melahirkan perpecahan diantara sesama umat beragma. Konflikpun sering terjadi puncaknya terbentuklah kelompok-kelompok yang mementingkan golongannya.

Pendapat-pendapat itulah yang akhirnya memicu pada gerakan moral, hingga timbul perpecahan. Sebaiknya dari tulisan ini kita bisa mengarifi setiap konflik yang terjadi akhir-akhir ini dengan tidak terpancing dengan isu-isu yang mengarah pada perpecahan. Kalau kita menghargai pendapat-pendapat seperti yang terjadi antar golongan yang mereka anggap benar kenapa kita tidak menghargai sebagai kebebasan dalam berpendapat, sehingga tidak akan menimbulkan konflik. Forum-forum untuk mempersatukan hak dan pendapat dapat kita terapkan kembali agar tercipta suasana yang aman dan damai dinegeri tercinta ini, kalau tidak sekarang kapan lagi.

****

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun