Dunia musik khususnya para maniak Koes Plus dibuat terkejut dengan kebangkitan almarhum Tonny Koeswoyo sang pelopor musik dan pentolan Koes Bersaudara maupun Koes Plus. Bukan lantaran almarhum marah gara-gara personilnya yang sudah campur aduk dan berbaur tak karuan tetapi tetap memakai nama besar Koes Plus.
Karena sebagaimana sejarah panjangnya, Koes Plus adalah tambahan personil baru yaitu Murry sang drumer yang menggantikan posisi Nomo Koeswoyo perpecahan dari kelompok Koes Bersaudara itu. Namun kenyataannya menjadi lain ketika grup legendaris ini dinyatakan bubar dengan plus minus personil Yok Koeswoyo. Apa lagi sekarang dengan tidak dilibatkannya Murry salah satu personil yang bukan dari keluarga Koeswoyo tetapi mereka ( Koes Plus Pembaharuan ) tetap memakai nama besar KOES PLUS.
Memang itu adalah hak perogatif mereka, tetapi sejarah telah mencatat mereka dalam sebuah bingkai sejarah, atau kerana Yon Koeswoyo memegang teguh amanat alamarhum Tonny Koeswoyo yang berpesan ketika sakit kepada Yon agar ia tetap mengibarkan bendera Koes Plus sampai kapanpun. Mungkin itu yang menjadi acuan Yon Koeswoyo meskipun mereka sudah tidak menyuarakan pikiran orang lain dengan berbeatle-beatlean.
Legenda Yang Hidup
Boleh jadi kebangkitan Tonny Koeswoyo dengan digantikan posisinya oleh Danang yang mirip almarhum seakan Tonny Koeswoyo bangkit dari tidur panjangnya dan bernyanyi kembali seakan dunia musik maupun para fanatiknya terkejut dengan pertunjukan-pertunjukan mereka di beberapa tempat, apa lagi rencananya mereka akan membuat album baru dengan melibatkan Yon Koeswoyo dengan tetap menyandang nama besar KOES PLUS.
Meskipun janggal dan aneh, mungkin mereka tak mau kehilangan nama besarnya, tapi bisa saja Yon, Yok ,Murry dan Danang itu lebih bagus dan relevan memakai nama besar Koes Plus, sehingga sekedar membangkitkan Tonny Koeswoyo menjadi legenda yang hidup benar-benar terjadi karena masyarakat butuh identtik yang asli ketimbang sebuah nostalgia untuk dibangkitkan.
Melahirkan Komunitas Regenerasi
Meskipun berbagai persoalan intern yang menimpa mereka, namun sejarah telah mencatatnya pula dengan terbentuknya beberapa komunitas yang lahir dari sana. Legendaris musik ini telah melahirkan beberapa komunitasnya yang unik sebagaian dari perjalanan panjang mereka, sebut saja stasiun-satsiun radio seperti Sonora, Gaya Fm, Bens Radio , P2Ec dan CBB yang pernah menayangkan dan membentuk komunitas sang legenda sebagian masih ada dan aktif menyiarkan koleksi lagu-lagunya setiap minggu hingga saat ini. Komunitas ini mampu menyedot para anggotanya untuk berpartisipasi dan berbagi cerita seputar perjalanan panjang grup legendaris ini.
Komunitas unik ini sudah banyak terbentuk dibelahan bumi nusantara ini dengan kegiatan-kegiatan positifnya, selain melestarikan budaya bangsa dengan tetap mengabadikannya, juga kegiatan mengumpulkan data maupun pernak-pernik sang legenda seperti Kaset-kasetnya maupun piringan hitam juga gambar maupun video aslinya. Semua itu bisa terwujud dari partisipasi komunitas ini untuk mengabadikan sang legenda musik tanah air ini. Itulah sedikit catatan dari sebuah komunitas yang melahirkan generasi penerusnya hingga saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H