Mohon tunggu...
UG DANI
UG DANI Mohon Tunggu... lainnya -

Jurnalis media oline pewarta-indonesia.com bloger reporter blogdetik,mengelola media blog sebagai media informasi warga dengan kontek citizen journalism ,my up date http://wartapublik.blogdetik.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Catatan seorang Kompasianer

27 Maret 2011   04:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:24 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secuil catatan yang terselib disaku lives yang sudah hampir terkoyak oleh remasan tangan dan sudah sempat terlempar ditong sampah. Tiba-tiba tulisan itu menjadi manis ketika kutaruh dalam blog ini,...Trimakasih Kompasiana,..aku bangga bisa ikut berbagi kepada pembaca dan juga kompasianer lainnya. Kompasiana adalah sarana perjuanganku untuk Indonesia ini, menjadi seorang kompasianer adalah suatu kebanggaan, karena aku tahu Kompasiana adalah bagian dari portal berita Kompas. Dan Kompas adalah " Amanat Hati Nurani Rakyat ". Catatan seorang kompasianer sebagai penulis untuk memperjuangkan amanat hati nurani rakyat adalah saranaku sebagai pejuang pena. Ketika Bung Karno menulis  " Indonesia Menggugat "  tiba-tiba semangatku bergelora untuk meneruskan perjuangan ini untuk menyampaikan  " Amanat Hati Nurani Rakyat ...." Jatuh bangun sebagai pejuang pena ataupun sebagai kuli tinta yang pernah aku alami menjadi pemicu untuk tetap terus berjuang. Dengan sisa semangat yang ada kucoba untuk  melanjutkan perjuangan ini untuk berbagi kepada sesama. Paling tidak aku bisa menuangkan amanat yang harus kusampaikan. Yang harus kupegang erat  dalam perjuangan ini, aku harus menjalankan   " Amanat Hati Nurani Rakayat ". Sebagai seorang kompasianer yang amanah untuk menyampaikannya. Perjalanan waktu telah berbicara tentang sebuah catatan yang kutemukan pada sebuah catatan harian yang sudaj hampir terkoyak. Aku mencoba untuk bangkit dan menatanya sebagai kitab hidup yang kutulis untuk kuberikan kepada anak-cucuku nanti, dan akan kukatakan pada mereka bahwa hidup ini harus tetap dijalankan sesuai dengan cita-cita luhur kita. Cuma secuil filosof, yang bisa kutulis diblog ini sebagai catatan perjalanan seorang kompasianer. Maaf jika kompasianer yang lain keberatan dengan tulisan ini, jangan kritik saya sebagai seorang penghujat atau apapun namanya,... karena aku bukan seorang yang akhli dalam  itu. Ini cuma secuil ungkapan yang kutemukan dalam saku jaketku yang lusuh.... Catatan perjalanan seorang kompasianer. UG DANI @JournalistCtzn

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun