Mohon tunggu...
Ahmad Burhan Hakim
Ahmad Burhan Hakim Mohon Tunggu... -

-Penggiat diskusi Malang School (center of international relations studies) dan Madzhab Djaeng (multicultural n social sciene)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kerjasama Bilateral Indonesia–Selandia Baru dalam Pengembangan Bidang Pertanian

21 Mei 2015   06:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:46 1766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

I.Pendahuluan

I.iLatar Belakang

Kubutuhan pangan dalam suatu masyarakat disebuah negara adalah suatu hal yang penting dan menjadi wajib untuk dipenuhi. Mengingat kebutuhan pangan adalah suatu hal yang utama dari sebuah sendi kehidupan baik untuk berbangsa dan bernegara. Indonesia pernag menjadi juara dalam pemenuhan pangan nasional atau lebih tepat dikatakan berhasil melakukan swasembada pangan pada rentan waktu pertengahan tahun 80 sampai awal tahun 90.

Indonesia juga memperlakukan penyediaan pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sebagai prioritas yang utama. Dalam UUD 1945 pasal 34 disebutkan, bahwa negara bertanggung jawab di dalam memenuhi kebutuhan dasar, termasuk pangan. Demikian puladi dalam Undang-Undang Pangan Nomor 7 tahun 1996 pasal 1 ayat 17 dikatakan bahwa ketahanan pangan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermindari tersedianya pangan yang cukup baik dalam jumlah, mutu, aman serta merata dan terjangkau. Dengan demikian pengertian ketahanan pangan dapat dikatakan sebagai terpenuhinya kebutuhan gizi makanan setiap individu dalam jumlah dan mutu agar dapat hidup sehat dan berkualiats guna memenuhi aspirasinya yang paling humanistik sepanjang masa hidupnya. Dari penjelasan ini jelas bahwa kebutuhan pangan seorang warga maupun rumah tangga menjadi suatu yang wajib diberikan oleh negara, mengingat pemberian kebutuhan pangan ini masuk dalam hak asasi manusia sebagai kebutuhan primer manusia untuk bisa hidup. Apabila kebutuhan pangan suatu warga tidak bisa terpenuhi maka negara tersebut bisa dikataka melangggar HAM.

Pengertian pangan sendiri memiliki dimensi yang luas. Mulai dari pangan yang esensial bagikehidupan manusia yang sehat dan produktif (keseimbangan kalori, karbohidrat, protein, emak, vitamin, serat, dan zat esensial lain); serta pangan yang dikonsumsi atas kepentingansosial dan budaya, seperti untuk kesenangan, kebugaran, kecantikan dan sebagainya. Dengan demikian, pangan tidak hanya berarti pangan pokok, dan jelas tidak hanya berartiberas, tetapi pangan yang terkait dengan berbagai hal lain. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang merupakan bagian dari hak asasi manusia (HAM),sebagaimana tertuang dalam Deklarasi HAM Universal (Universal Declaration of Human Right) tahun 1948, serta UU No 7 Tahun 1996 tentang Pangan.

Sedangkan ketahanan pangan menurut Rome Declaration and World Food Summit Plan of Action (1996) adalah “… when all people, at all time, have physical and economic acces to sufficient, safe and nutritious food to meet their dietary needs and foods preferences for an activeand healty life”.FAO (1992) mendefinisikan ketahanan pangan sebagai situasi dimana dalam segala waktumemiliki kecukupan jumlah atas pangan yang aman dan bergizi demi kehidupan yang sehatdan aktif. Secara umum, ketahanan pangan adalah adanya jaminan bahwa kebutuhan pangan dan gizi setiap penduduk adalah sebagai syarat utama dalam mencapai derajat kesehatan dankesejahteraan yang tercukupi.

Indonesia sebenarnya mempunyai aturan hukum yang kuat mengenai ketahanan pangan nasional untuk bisa memenuhi kebutuhan pangan nasional. Setelah kita mengetahui konsepsi pangan menurut undang-undang dan beberapa konsepsi yang ditawarkan oleh PBB maupun hasil dari deklarasi pangan maupun deklarasi HAM. Maka kita juga perlu mengetahuikondisi pertanian dalam negeri sehingga kita mampu memahami kekurangan yang bisa kita selesaikan agar persoalan pangan bisa diatasi secara bersama-sama.

Menurut berita di Kompas, ”Konversi Lahan Melaju”, Bisnis & Keuangan, Rabu, 4 April2007, lahan sawah di Indonesia hanya 4,5% dari total luasan daratan. Sekitar 8,5%merupakan tanah perkebunan, 7,8% lahan kering, 13% dalam bentuk rumah, tegala, danilalang, serta 63% merupakan kawasan hutan. Menurut BPS, pada tahun 2030 kebutuhanberas di Indonesia mencapai 59 juta ton. Karena luas tanam padi tahun 2007 hanya sekitar11,6 juta hektare, maka untuk mendukung kebutuhan beras tersebut diperlukan tambahanluas tanam baru 11,8 juta hektare.

Menurut Badan Pertanahan Nasional, tiap tahun terjadi konversi lahan sawah sebesar100.000 ha (termasuk 35.000 hektare lahan beririgasi). Masalah lahan pertanian akibat konversi yang tidak bisa dibendung menjadi tambah serius akibat distribusi lahan yang timpang. Ini ditambah lagi dengan pertumbuhan penduduk di perdesaan akan hanya menambah jumlah petani gurem atau petani yang tidak memiliki lahan sendiri atau dengan lahan yang sangat kecil yang tidak mungkin menghasilkan produksi yang optimal, akan semakin banyak. Lahan pertanian yang semakin terbatas juga akan menaikan harga jual atau sewa lahan, sehingga hanya sedikit petani yang mampu membeli atau menyewanya, dan akibatnya, kepincangan dalam distribusi lahan tambah besar.

Tidak hanya ketersedaian lahan saja yang menjadi permasalahan tapi masalah teknologi pertanian dan mekanisasi alat pertanian juga menjadi masalaha tersendiri dalam pengembangan pertanian nasional. Tingkat pendidikan dan pengetahuan pertanian petani di Indonesia juga termasuk yang paling rendah dibandingkan negara tetangga semisal Thailand dan Vietnam. Indonesaia juga mengalami deficit necara perdagangan dengan kondisi import beras yang mencapai 65% yang idelanya sebuah negara hanya perlu melakukan import beras sebanyak 30% dari kebutuhan nasional. Seperti yang dikatakan oleh staf kementerian pertanian,”Indonesia kini negara pengimport beras terbesar di Asia Tenggara bahkan Asia mengingat perhitungan import beras Indonesia mencapai 65%. Dengan kondisi yang memprihatinkan seperti ini maka harus ada alternative untuk bisa melakukan pengembangan sector pertanian sehingga ketergantungan import beras dikurangi bahkan dihilangkan.

Perlu kerja keras pemerintah dan dukungan masyarakat Indonesia untuk bisa mencapai swasembada pangan kembali seperti periode sebelumnya. Kerjasama pertanian harus dilakukan untuk mempermudah pengembangan sektor pertanian, Selandia baru adalah salah satu negara yang cocok untuk diajak kerjasama dalam bidang pertanian. Mengingat negara tersebut dianggap sebagai negara yang maju dalam bidang pertanian.Selandia baru sangat mapan dan maju dalam bidang pertanian maka apa salahnya ketika mencoba melakukan kerjasam dengan negara tersebut.Bagi saya kerjasama ini penting dilaksanakan guna mempercepat pembangunan disektor pertanian nasional.

I.ii Rumusan Masalah

1. Bagaimana melakukan pengembangan pertanian nasional lewat kebijakan kerjasama bilateral dengan selandia baru?

2. Bagaimana kerjasama ini bisa menguntungkan kedua belah pihak?

II.Pembahasan

II.i Kondisi Pertanian Nasional

Sudah dijelaskan diatas bagaimana konsepsi pangan dan bagaimana hubungan ketersedianan pangan terhadap kesejaterahan suatu masyarakat. Mengingat ketersediaan pangan nasionalberimbas langsung pada kondisi ekonomi nasional. Maka ketersediaan pangan ini pentinf adanya, juga masuk pada wilayah HAM yang harus diepnuhi oleh suatu negara.

Kondisi pertanian nasional pada masa sekarang atau pasca reformasi sangat merisaukan. Alih konversi lahan produktif menjadi lahan non pertanianmenjadi masalah yang pelik, mengingat konversi lahan ini dilatarbelakangi juga oleh motif ekonomi industry. Egisentrisme dimasing-masing kementrian pun masih menjadi permasalahan yang seharusnya bisa dengan mudah diatasi.

Indonesia pernah mencapai swasembada pangan pada tahun 1980an, pada masa itu terkenal dengan istilah revolusi hijau. Pemerintah pada waktu pengaalokasian dana yang cukup besar pada sector pertanian. Pupuk dan bibit disubsidi oleh pemerintah dan pemerintah juga melakukan sosialisasai yang efektif untuk pengembangan pertanian. Melalui KUD (Kopreasi Unit Desa) dana bantuan untuk petani disalurkan, dana dengan Bungan dan kredit ringan disalurkan sehingga pada waktu itu pertanian Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Namun pada tahun 1995 pertanian Indonesia mengalami penurunan produksi. Factor kondisi ekonomi global menjadi penyebab utama dari menurunnya produkstifitas pertanian. Namuan factor pemakaian pupuk kimia yang berlebihan di masa revolusi hijau menjadi penyebab lain yang mempengaruhi menurunya produksi pangan nasional. Banyak lahan yang kondisinya kritis bahkan rusak karena pemaikaian pupuk yang berlebihan. Dengan kondisi yang semacam ini harus ada perbaika diberbagai lini untuk bisa melakukan pengembangan pertania yang lebih baik lagi.

Dalam penelitian yang dilakukan bank dunia melalui Indonesia policy briefs ada beberapa masalah yang sangat penting untuk segera diselesaikan antara lain :

1. Fokus dalam pendapatan para petani; titik berat di padi tidak lagi dapat menjamin segi pendapatan petani maupun program keamanan pangan;

2. Peningkatan produktifitas adalah kunci dalam peningkatan pendapatan petani, oleh karena itu pembangunan ulang riset dan sistem tambahan menjadi sangat menentukan;

3. Dana diperlukan, dan dapat diperoleh dari usaha sementara untuk memenuhi kebutuhan kredit para petani melalui skema kredit yang dibiayai oleh APBN;

4. Pertanian yang telah memiliki sistem irigasi sangat penting, dan harusdipandang sebagai aktifitas antar sektor. Pemerintah perlu memastikan integritas infrastruktur dengan keterlibatan pengguna irigasi secara lebih intensif, dan meningkatkan efisiensi penggunaan air untuk mencapai panen yang lebih optimal hingga setiap tetes air;

5. Fokus dari peran regulasi dari Departemen Pertanian perlu ditata ulang.

Kualitas input yang rendah mempengaruhi produktifitas petani; karantina diperlukan untuk melindungi kepentingan petani dari penyakit dari luar namun pada saat yang bersamaan juga tidak membatasi masuknya bahan baku impor; dan standar produk secara terus menerus ditingkatkan di dalam rantai pembelian oleh sektor swasta, bukan oleh pemerintah.

Lima point ini sangat mencerminkan kondisi yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah Indonesia. Pemerintah tidak boleh lagi melakukan / membuat kebijakan yang sifatnya short term , pemerintah harus mampu memberikan rekayasa kebijakan jangka panjang untuk bisa menuntaskan permsalahan yang dialami oleh pertanian Indonesia. Harus ada pula kebijakan khusus untuk mendukung kemajuan pertanian nasional. Ada beberapa solusi yang ditawarkan oleh Indonesia policy briefs antara lain sebagai berikut ;

a.Peran utama Departemen Pertanian dalam membina hubungan kerja sama dengan pemerintah daerah

b.Perlu meningkatkan pendapatan petani melalui diversifikasi lebih lanjut

c.Memperkuat kapasitas regulasi

d.Meningkatkan pengeluaran untuk penelitian pertanian

e.Mendukung cara-cara baru dalam penyuluhan pertanian

f.Mendukung pertumbuhan ICT(informasi,komunikasi dan teknologi)

Saya tidak menjelaskan panjan lebar tentang beberapa solusi yang ditawarkan, tapi mengambil garis besar dari solusi-solusi tersebut. Dalam hasil penelitian atau artikel tersebut memang disebutkan beberapa masalah yang terjadi pada pertanian nasional yang sampai saat ini belum bisa diselesaikan oleh pemerintah Indonesia.Dengan beberapa indicator dan perbandingan kemajuan pertanian dinegeri tetangga seperti Thailand dan Vietnam, maka akan sangat berguna apabila ini dilihat oleh pemerintah untuk dijadikan sebagai pertimbangan dalam membuat dan melaksanakan kebijakan. India pun disebut sebagai salah satu negara asia yang berhasil meningkatka kemajuan pertanian. dia lebih condong lebih baik dalam penggunaan ICT daripada Indonesia,sampai pada pemerintah india melakukan kebijakan berupa prediksi harga bahan pokok, pasar bahan pokok dan melakukan penyuluhan pertanian secara efektif. Sedangkan Vietnam dan Thailand selain mereka produktif dalam mengahsilkan bahan pangan alokasi anggaran untuk penelitian dibidang pertanian cukup besar dibandingkan dengan Indonesia.

Dengan berbagai macam kondisi tersebut pemerintah Indonesia harus segera melakukan perbaikan di berbagai bidang untuk bisa focus pada pengembangan pertanian. Bagi penulis pengembangan pertanian yang dilakukan pemerintah akan bisa menurunkan garis kemiskinan nasional. Sebab apabila pertanian menjadi focus pemerintah tentu saja akan menyerab banyak tenaga kerja yang tidak melulu harus menggunakan ijazah SMA atau sarjana sebagai syaratnya. Pertania punya dimensi ekonomi,social, budaya dan pendidikan bagi masyarakat. Dimensi tersebut sangat khas hamper tidak ada pada sektor lain. Maka bagi penulis apabila pemeriuntah Indonesia mampu mengembangkan sektor pertanian ini bahkan kalo bisa sampai menjadi negara penghasil dan pengeksporthasil pertania dunia maka untuk menjadi negara maju bukannlah mimpi belaka. Sektor pertanian ini punya jantung dan tenaga yang kuat untuk memompa sektor lainnya. Tinggal bagaimana pemerintah mau dan mampu menjadikan pertanian sebagai fokus kerja nasional.

II.ii Kerjasama Bilateral Indonesia-Selandia Baru pada sektor Pertanian

Selain kebijakan dalam negeri yang bagus pemerintah Indonesia juga harus bisa melakukan kerjasama luar negeri untuk bisa meningkatkan produkstifitas pertanian nasional. Saya rasa akan sangat sulit kalau Indonesia hanya bekerja sendirian dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan sektor pertanian. Indonesia harus bisa mencari patner kerja untukdiajak bareng dan menyelesaikan permasalahan pertanian ini. Negara yang cocok dan cukup recommended untuk diajak kerjasama dengan Indonesia yakni Selandia Baru. Negara diujung benua Australia ini terkenal dengan teknologi pertanianya yang maju, dan selandia baru tidak begitu politis dalam melakuka kerjasama denga negar ASEAN khususya Indonesia.Maka Indonesia sebagai negara besar dengan luas wilayah yang besar pula akan sangat butuh bantuan negara yang maju dan mumupuni khususnya dalam bidang pertanian.

Kerjasama yang dilakukan nantinya tidak hanya menguntungkan satu fihak saja tapi juga menguntungkan kedua belah fihak.Akan tetapi Indonesia harus bisa memanfaatkan secara optimal kerjsama ini , dengan maksud dan tujuan yang tentunya untuk kepentingan nasional yang hari difokuskan pada pertanian itu tadi.Bentuk kerjasama yang akan ditawarkan nanti terkait beberapa hal misalkan:

a.Peningkatan kerjasama ekonomi dalam bidang Pertanian

b.Melakukan kerjasama dalam pengembangan Teknologi Pertanian Nasioal

c.Kerjasama dalam bidang infrastruktur Pertanian Nasional

d.Kerjasama dalam penelitian sektor pertanian

e.Kerjasama pengembangan Industry Pertanian

Dari lima point yang ditawarkan tersebut tentunya akan sangat menguntungkan bagi pemerintah Indonesia apabila program kerjasama bilateral ini serius digarap oleh kedua belah pihak.Bagaimana dengan pemerintah Selandia Baru, tentunya kerjasama ini akan sangat menguntungkan mereka , mengingat negara maju seperti Selandia Baru butuh tempat investasi untuk mengembangkan ekonomi mereka dan mereka juga akan mendapat prestige tersendiri karena mampu melakukan pengembangan pertanian bersama Indonesia apabila kerjasama ini benar-benar berjalan dan sesuai rencana.

Indonesia adalah produsen bahan pertanian terbesar ketiga bagi selandia baru. Dengan kondisi yang seperti ini Indonesia punyan nilai tawar yang cukup lumayan karena Indonesia juga berperan dalam meningkatkan ekonomi nasional Selandia Baru. Kerjama bilateral dalam model apapun pasti yang menjadi Patokan utama yakni kebutuhan antar kedua negara. Maka tentu dan paling jelas yakni adanya kerjasama bilateral tersebut akan sangat menguntungkan kedua belah pihak. Apabila dalam kerjasama bilateral tersebut hanya satu pihak yang lebih untuk maka kerjasama tersebut tidak akan bertahan lama dan mungkin akan segera diputus hubunganya.

II.iii Pendekatan Liberalism Dalam Kerjsama Indonesia – Selandia Baru

Liberalism adalah suatu pendekatan dalam hubungan internasional yang mengedankan kerjasma antar negara untuk mewujudkan kesejahterahan. Dengan hubungan kerjasama ini akan mengurangi kecurigaan antar negara, sebab dalam prinsipnya liberalism menganganggap bahwa negara dunia punya motivasi yang baik, naluri yang baik dan bisa ajak kerjasma dalam meningkatkan kapasitas ekonomi. maka adanya kerjasama ini akan menghindarkan negara untuk berperang. Maka adanya konsep interdenpensi (saling ketergantungan) menjadi point penting atas dilaksankanya sebuah kerjasama.Maka kerjasama Indonesia dan Selandia Baru adalah suatu perwujudan dalam kerangkan berfikir liberalism. Indonesia dan selandia baru tentunya tidak akan berfikir curiga, mereka harus percaya bahwa kerjasama ini adalah kerjasama yang dibutuhkan.

Indonesia dan Selandia Baru tentunya punya kepentingan nasional yang berbeda, namun hal tersebut menjadi satu dalam garis besar kerjasama bilateral mereka. Dalam kerjasama ini membuktikan bahwa pandangan realism tentang hubungan antar negara yang anarki akan gugur, karena dalam liberalism kerjsama adalah suatu aspek penting untuk mewujudkan perdaiman. Maka secara garis besar kerjasama ini tentunya berujung pada pemenuhan kebaikan dari masing-masing negara. Indonesia butuh bantuan secara tenaga dan ilmu pengetahuan untuk mengembangkan pertanian mereka. Sedangkan Selandia Baru akan bisa mengembangkan ekspansi ekonomi mereka dengan investasi yang tawarkan Indonesia. Dari segi ekonomi Selandia Baru juga diuntungkan dengan kerjasama ini, Indonesia punya pasar ekonomi yang besar di kawasan pasifik, tentunya hal ini menjadi semangat tersendiri bagi Selandia Baru untuk lebih dekat dengan Indonesia.

Kerjasama memang sangat dibutuhkan hampir semua negara untuk memajukan perekonomian dan berbagai bidang lainya. Dalam pendekatan liberalism tidak mungkin suatu negara dapat hidup sendiri tanpa bantuan negara lain. Mekanisme yang semacam ini yang dipercaya untuk menurunkan tensi perang antar negara dunia yang berujung pada perdaiman dunia. Negara tidak hanya sibuk mencari power (realism) untuk memperkuat pertahan diri, namun dalam pandangan liberalism untuk menjadi negara yang kuat dibutuhkan suatu kerjasama antar negara sehingga azaz kecurigaan akan hilang sehingga yang ada hanya suatu virtu (kebaikan) bahwa dengan kerjasama tersebut dapat menciptakan kesejaheterahan antar negara.

II.iv Pelaksaaan Kerjasama Pertanian Indonesia – Selandia Baru di Kabupaten Nganjuk (Jawa Timur)

Kabupaten Ngajuk dipilih sebagai tempat uji coba pelaksan kerjasama pertanian Indonesia – Selandia Baru. Nganjuk dipilih sebagai proyek percontohan mengingat Kabupaten Nganjukmenjadi sentra penghasil padi ataupun beras terbesar di Jawa Timur selain Lamongan, Kediri, Bojonegoro, Ngawi dan Madiun.Maka kerjasama ini dimulai dengan kedatangan tim dari selandia baru didampingi oleh tim dari kementrian pertanian Indonesia. Hal pertama yang dilakukan yakni audiensi dengan petani local Ngajuk tentang masalah yang sering dihadapi selama melakukan cocok tanam di sawah. Sebelumnya tim gabungan juga meminta data pertanian dari dari dinas petanian kabupaten Nganjuk mengenai perkembangan pertanian di wilayah Nganjuk lima tahun terkahir.

Setelah audiensi tersebut tim gabungan (Selandia Baru-Indonesia) menghitung segala bentuk permasalah yang dihadapi oleh para petani di Ngajuk. Ternyata masalah terbesar yng dihadapi yakni masalah pengairan dan distribusi pupuk untuk pertanian. Maka tim gabungan segera melakukan penelitian tentang beberapa aspek geografis diwilayah nganjuk yang menjadi pusat pertanian misalkan di 10 kecamantan di Kabupaten Nganjuk. Setelah hampir sebulan melakukan penelitian diketahui memang permaslahan irigasi menjadi persoalan utama yang dihadapi oleh petani Nganjuk.maka tim gabungan merencanakan pembangunan waduk gembong sariuntuk bisa mengatasi permasalah irigasi di kabupaten Nganjuk. selain itu tim gabungan juga memberikan bantuan bibit padi hibrida untuk petani Nganjuk.

Kerjasama berkelanjutan ini akan dipantau oleh tim dari selandia baru dan kementrian pertanian untuk melihat perkembangan atas kerjasama tersebut. Mengingat kerjasama pertanian ini sangat berbeda dengan kerjasama dibidang industry maupun perdagangan. Karena Pemkab Nganjuk sendiri dihimbau oleh tim gabungan untuk bisa aktif dalam kegiatan kerjasamaini khsusunya dinas pertanian kabupaten Nganjuk, peran serta kelompok pertain juga sangat diharapkan dalam kelajutan kerjsama ini.

III.Kesimpulan

Kondisi pertanian Indonesia yang sekarang pada titik nadir, harus segera mendapat respon yang cepat dant tepat oleh pemerintah. Pemerintah harus punya kebijakan yang pro terhadap petani. Pemerintah harus punya niat yang kuat untuk melakukan pengembangan pertanian. Pertanian merupakan dimensi penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pertanian menghasilkan bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Ada beras, jagung, kacang, cabe dan berbagai macam lainya.

Pertaniana sangat penting untuk dikembangkan selain untuk kebuhutan manusia, sektor pertanian punya peranan penting dalam menekan inflasi dan membangun ketahan ekonomi suatu negara.Pertanianjuga sangat cepat dalam menyerap tenaga kerja, dalam dunia pertnian tradisional para pekerja tidak membutuhkan ijasah atau surat-surat lainya. Mereka hanya perlu datang dan bekerja tanpa perlu proses adimintrasi yang sibuk dan bertele-tele. Pertanian juga sangat bisa untuk menurunkan angka kemiskinan. Karena sektor pertanian lebih berdaya guna pada kelas ekonomi menengah kebawah. Dengan maju pertanian suatu negara beserta majuanya indsutri pertanianya pemerintah tidak perlu tergesa-gesa bahkan bingung mencari investor untuk bangun pabrik di Indonesia. Dengan majunya pertania nasional secara tidak langsung akan menggantikan peran-peran pabrik tersebut apabila dihitung dari jumlah penyerapan tenaga kerja.

Skema kerjasama bilateral yag dilakukan Indonesia dengan Selandia Baru akan sangat berguna untuk pengembangan pertanian nasional. Mengingat Selandia Baru adalah negara yang memiliki kemapuan teknologi yang maju di bidang pertanian. Apabila Indonesia siap niat dan mampu secara serius menggarap sektor menjadi penyokong ekonomi nasional maka harapan untuk menjadi negara maju dan mandiri bukan hanya mimpi siang bolong. Selandia Baru juga akan mendapat point tersendiri atas kerjasama yang dilakukan dengan Indonesia.

Keterbukaan dan mudahnya investasi akan menjadi garansi bagi pemerintah Indonesia. Karea negara maju seperti selandia baru butuh tempat untuk mengivestasikan dana mereka guna melakukan ekspansi ekonomi mereka. Namun yang perlu menjadi perhatian yakni bahwa kerjasama ini dilakukan semata-mata untuk kebutuhan Indonesia dalam rangka mengembangkan pertanian. Bahkan focus dan tujuan utama dari kerjsama ini yakni Indonesia ingin menjadi negara yang mampu secara swasembada dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional. Apabila kerjasama ini menuai hasil yang positif bagi kedua negara maka aka ada kemungkinan untuk melakukan kerjasama disektor-sektor lain yang menjadi kebutuhan dan peluang ekonomis dari kedua negara.

Artikel Ketahanan Pangan Nasional oleh Rowland B.F. Pasaribu diterbitkan oleh kemterian pertanian republic Indonesia tahun 2010.

Ibid hal 2-4

Suryana, T. Sudaryanto, dan S. Mardianto. 1997. Kebijaksanaan Pembangunan Pertanian: AnalsisKebijaksanaan Antisipatif dan Responsif. Monograph Series 17. PSE, Bogor.

Diakses dari www.kompasiana.com pada tanggal 3 november 2014

http://wartaekonomi.co.id/read/2014/08/13/33519/bps-prihatin-dengan-kondisi-pertanian-indonesia.html diakses pada tanggal 3 November 2014

Prioritas Masalah Pertanian Indonesia. Indonesia policy briefs. Indonesia Expanding Horizon. World Bank. 2010

Selengkapnya baca di Prioritas masalah pertanian Indonesia. Indonesia policy briefs. Indonesia Expanding Horizon. World bank.2010

Jill Steans dan Lloyd Pettiford. Hubungan Internasional : Perspektif dan Tema. Pustaka Pelajar.yogyakarta.2009. hal 95-99

Ibib hal 126-129

www.jawatimur.co.id/http/ngajuk-sentra-penghasil-padi-jawa-timur/2014/11/ diakses pada 23/12/2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun