Mohon tunggu...
BUDI PIOH DATAU
BUDI PIOH DATAU Mohon Tunggu... -

saya lahir di manado sekarang tinggal di sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suara yang Bercahaya

13 Januari 2016   10:39 Diperbarui: 13 Januari 2016   11:03 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jauh di sana kau berada
Terpisah jarak dan waktu
Terbelah luas lautan dalamnya samudera
Berharap awan melukis wajahmu
Setiap ku tengadah pada cerahnya langit
Berharap angin bawa serta wangi tubuhmu
Setiap kali desirnya menerpa rambutku
Berharap kau hadir bersama peri-peri hujan
mengetuk jendela kamarku
Yang sengaja ku biarkan terbuka
Menunggu datangmu menyapa

Hanya suaramu yang selalu mewarnai hari-hariku
Saat ku tak sadar diri
Terkulai lemah tak mampu bergerak
Gelap seluruhnya serasa mati
Aku koma aku sekarat
Bagai berada di lorong panjang tak berujung pangkal
Melayang layang tanpa bisa melihat dan merasa
Aku hanya bisa mendengar suara memanggil namaku
Aku tahu itu suaramu yang selalu ku rindu

Makin lama semakin jelas terdengar
Suaramu menjelma cahaya kian terang
Menuntunku melewati lorong gelap kematian
Suaramu bagai mentari yang menghangatkan
Saat ku buka mata ini
Suaramu adalah keajaiban
Yang membuatku hidup tuk kesekian kali
Suaramu adalah semangat
Yang memberiku harapan untuk kuat jalani hidup ini
Suaramu adalah nyawaku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun