Mohon tunggu...
Budi Budi
Budi Budi Mohon Tunggu... -

Music, perfume, movie lovers

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Wangi “Surga” yang Keluar dari Baju Koko-ku

5 Agustus 2011   23:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:03 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beribadah dengan menggunakan atau memakai benda -enda yang memiliki kenangan yang dalam tentunya menambah semangat tersendiri dalam menjalankanya. benda-benda tersebut dapat berupa souvenir dari temen, saudara, orang tua atau bisa juga berupa warisan turun temurun maupun benda-benda yang memiliki nilai sejarah bagi pemakainya. Tentunya banyak macam dari benda benda tersebut: dapat berupa pakaian, sarung, mukena, tasbih, sajadah dan lain-lainya.

Selepas sholat subuh hari ini, tiba tiba rasanya ingin saya menulis berbagi pengalaman mengenai benda benda tersebut. Saya selalu atau hampir pasti menggunakan baju koko dan sajadah yang sama jika beribadah ditempat tinggal saya. Sajadah yang saya gunakan adalah sajadah peninggalan bapak (saya biasa memanggil beliau “mama” seperti pada umumnya orang Cirebon memanggil bapak) yang telah pergi pada tahun 1993. Sajadah ini tidak terlalu istimewa, bahkan sekarang sudah terlihat lusuh, warnanya mulai pudar, dan beberapa benang yang tersimpul membentuk pola masjid sudah mulai banyak yang copot. Sajadah ini merupakan sajadah yang setia digunakan mama dalam beribadah. Event istimewa terakhirpenggunaan sajadah ini oleh beliau yaitu saat sholat ied pada tahun 1993.

Menggunakan sejadah ini dalam menemani saya beribadah membuat saya merasa dekat selain dengan Allah SWT, juga dengan almarhum mama. Menyentuh sajadah ini saat sujud rasanya lembut bahkan merasa saya mengelus badan almarhum mama. Yang selalu membuat saya kembali teringat dengan beliau, wangi napas almarhum yang menempel pada sajadah ini tepat dibagian muka saat kita sujud masih terasa sampai saat ini. meski sudah lebih dari dua dekade, sudah berkali-kali dicuci, disemprot parfum, namun saya masih tetap bisa mencium wangi khas dari sajadah ini yang tidak saya dapatkan jika menggunakan sajadah yang lain.

Perlengkapan ibadah lainya yang selalu saya pakai yaitu baju koko. Baju ini merupakan pemberian teman saat saya merayakan ulang tahun. Hal yang membuat istimewa dari baju ini selain pemberian teman tersebut yaitu sejarah yang membekas pada baju tersebut. Dan kejadian ini pula yang mungkin bisa dihubungkan dengan pengalaman yang saya alami berikut ini.

Saya ingat saat ibu saya meninggal (saya memanggilnya dengan sebutan “mimi”), saya memakai baju koko ini saat memandikan jenazah belia. Pengalaman ini lah yang membuat saya selalu memakai baju ini saat beribadah terutama sholat. Alasanya hampir sama dengan penggunaan sajadah diatas, yaitu saya merasa dekat dengan almarhum mimi dan ada semangat tersendiri dalam menjalankan ibadah saya karena saya merasa dengan memakai perlengkapan perlengkapan tersebut ada koneksi langsung antara saya dan tuhan pastinya, dan dengan orang-orang yang saya cintai yaitu kedua orang tua saya yang sudah tiada.

Yang mengejutkan dengan baju koko ini yaitu hampir 3 bulan setelah mimi tiada baju ini mengeluarkan wangi yang sangat enak. wangi yang hampir tidak pernah saya cium dari parfum yang saya ketahui. Sebagai info, saya bekerja disalah satu fragrance house dengan masa kerja lebih dari 7 tahun. sehingga untuk urusan wewangian parfum saya pasti kenal karakter dan kekuatan dari wangi-wangi parfum tersebut.

Kalau saya deskripsikan, wanginya seperti wangi cendana, atau sejenis kayu kayuan ditambah dengan sedikit wangi bunga. Pada awalnya saya menganggap hal biasa dengan wangi ini. Namun lama kelamaan saya baru menyadari bahwa semakin hari wanginya bukan bertambah hilang namun semakin kencang. Lewat dari seminggu wanginya masih tercium, 2 minggu, 3 minggu, 1 bulan bahkan sampai bulan ke 3 wangi tersebut masih menempel. Subhanallah. apakah ini wangi kasturi yang engkau jelaskan sebagai wangi surga? apakah mungkin ini ada hubungan dengan bakti saya terhadap mimi? apakah ini suatu kiriman atau bahkan peringatan dari Mu agar saya selalu taat beribadah? banyak sekali pertanyaan pertanyaan yang keluar dari kepala saya.

Wangi yang keluar dari baju koko saya tidak berubah, sedikit pun tidak. jika itu sebuah parfum yang disemprot, tentunya wanginya tidak mungkin bisa bertahan selama itu. sampai bulan ketiga? karena saya kenal betul karakter parfum sehingga saya berani jamin bahwa itu bukan parfum (biasa). saya meletakan baju koko tersebut dengan digantung bersama dengan pakaian lain dalam satu lemari, namun pakaian yang lain tidak memiliki wangi yang sama dengan baju koko tersebut. saya berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan saya tersebut namun rasanya jauh sekali diluar nalar saya untuk menjawabnya. apakah mungkin itu seperti wangi surga ya Allah? jika benar sungguh berkah yang saya dapatkan.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun