Mohon tunggu...
ORANG KECIL TAPI PIKIRAN BESAR
ORANG KECIL TAPI PIKIRAN BESAR Mohon Tunggu... wiraswasta -

bekerja di swasta .asli dari desa di singkawang kalimanta barat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nenek yang Tak Senasib Aisyah

24 Maret 2014   21:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:32 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

saya ingin minta maaf,sebelum saya memulai tulisan ini.Karena saya tidak mampu berbuat apa-apa selain menulis ini di kompasiana.Sambil berharapada pembaca yang mungkin mau membantu,atau mungkin pemerintah yang akan membantu.berkaitan dengan seorang nenek yang sebatang kara di kalimantan barat

Kita tau aisah dengan bapaknya tlah menginspirasi banyak orang untuk mau berbuat dan membantu sesama

manusia.kisah aisah sungguh mengharukan ,saya ingin meneteskan air mata bila melihat berita-berita di  tv.

sungguh luar biasa,seorang anak yang di tinggal ibunya dari umur 1 tahun hidup bersama seorang ayah.Hingga  suatu saat sang ayah tidak bisa bekerja, karena penyakit yang di derita.Sang anak yang sejatinyamasih anak-anak,bayangkan umur 8 tahun harus mengayuh sepeda sekian tahun ,dan harus merawat  ayahnya. yang paling luar biasa adalah wajah yang tak pernah putus asa

Jauh di kalimantan barat,desa semelagi besar kecamatan selakau kabupaten sambas,tempat desa dimana saya di lahirkan. ada seorang nenek sebatang kara hidup sendiri .saya tau persis sebelum saya meninggalkan desa itu pada tahun 1989. Dan hingga saat ini ternyata tidak berubah,saya tau karena kemarin saya mendapatkan foto foto nya di internet dan ada satu yayasan yng mempuplikasinya.Saya yakin yayasan itu tlah membantunya

ini adalah foto yang saya ambil dari internet,saya tau persis 25 tahun tak pernah berubah.

dan ini adalah fotonya yang jg saya ambil dari internet.sehari sehari nenek itu biasahanya duduk di tepi jlan di dekat rumahnya sambil menunggu bantuan orang lain.tapi kalau bantuan materi sudah agak sulit. karna nenek tersebut mungkin sudah tidak mengenal nilai nominal uang.

. ini adalah salah orang yang  iba melihat keadaannya dan mungkin memberikan sekedar bantuan.sayaingin sekali berterima kasih kepada yayasan yang tlah mempuplikasikan foto foto ini. yang seakan menghentakkan dadaku kembali ke tahun 1989.

dan ini adalah bagian di dalam gubuk tersebut.say tidak bisa berbuat apa-apa. hanya bisamemberikan sedikit materi setiap bulannya. itupun lewat keluarga yang di berikan secara berkala. sebab kalau di berikan sekaligus uang tersebut akan di berikan pada orng lain,terutama anak anak.oleh sebab itu yang di butuhkan oleh nenek  tersebut bukan uang dan materi, tapi kemanusiaan dalam pemeliharaan.terakhir saya minta maaf  kepada yayasan yang tlah saya ambil fotonya tanpa izin, sekalin gus ingin berterima kasih tlah memberikan bantuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun