Musim kemarau dan musim penghujan menjadi sesuatu yang serba salah di Indonesia ini. Musim kemarau ribut dengan kekeringan dan susah air, musim penghujan ribut dengan kebanjiran dimana-mana hingga menelan harta dan korban jiwa. Terus harus bagaimana dan maunya seperti apa?
Bayangkan saja seandainnya hanya ada musim kemarau di Indonesia ini, berapa banyak orang yang berada didataran tinggi yang jauh dari sumber air akan melolong kehausan dan tidak menutup kemungkinan juga yang berada didataran rendah yang dekat dengan sumber air juga menangis karena airnya tidak bisa digunakan untuk apa-apa, tidak bisa untuk minum, nyuci dan seabrek kegiatan lain yang berkaitan dengan air karena airnya kotor dan tercemar. Buah-buahan , sayur mayur, padi dan berbagai bahan makanan lainnya enggan tumbuh karena tanah Indonesia ini sudah seperti gurun pasir di arab sana, semuanya serba impor, harga barang semuanya pasti melangit. apa mau seperti itu? [caption id="" align="alignnone" width="580" caption="kekeringan"][/caption]
Dan seandainya di Indonesia ini hanya ada musim penghujan. Wah, sudah tidak bisa saya bayangkan lagi, Jakarta sudah seperti apa? Gedung DPR bukan lagi menjadi sarang penyamun tapi sarang air. Indonesia menjadi negara diatas air. Cukuplah itu sebagai gambaran. Bayangkan saja sendiri.
[caption id="" align="aligncenter" width="498" caption="shahrulpeshawar.files.wordpress.com"]
Maka dari itulah, kita seharusnya bersyukur dengan pemberian ALLAH yang maha kuasa. Di beri 2 (dua) Â musim hujan dan kemarau [Iklim Tropis]. Karena, Allah tidak akan memberikan ujian yang hambanya tidak dapat mengatasinya/ melewatinya.
Musim Hujan Ujian begitu juga dengan musim kemarau.
Musim Hujan Syukuri begitu juga dengan musim kemarau harus di syukuri.
Wassallam.
Putra Tebidah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H