Ia Melangkah di tangga sua nada masih tercipta alunan gemanya jika angin menebar keanggunannya selalu mengibarkan kerudungnya
Dalam kebisuan alam ia pun tak berkata banyak hanya kejernihan matanya yang berbicara
Ia.... Berbalik dikeheningan wajahnya telah tersapu ambisi duniawi lama ... tak kudengar ia berhembus dalam rona biru ia ... melangkah, mengejar hamparan senja dengan keyakinannya ...diletakkan keresahan yang meletihkan gadis bening tersenyum dengan bibir tipis tertahan himpitan sukma
lamunanku terbuang saat itu ... dan ...angin mengajaknya beranjak Ah ..hanya sesaat
[caption id="attachment_136940" align="aligncenter" width="332" caption="Melamun"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!