Mohon tunggu...
Bang Bams
Bang Bams Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Tidak semua Tulisan itu Benar & Tidak semua Kebenaran itu harus Dituliskan, tapi Kejujuran lebih baik daripada Keguguran. (Ngaco)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(FPK) Lukisan hujan

28 Oktober 2011   14:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:22 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Laut malam tak lagi tenang bergelombang

Resah menerortiap jengkal perasaan

Di mana cahaya malamku?

Pria di balik nahkoda mendesah

Asap rokok menantang tangisan awan

Tangannya bercanda dengan hujan

Mencipuk-cipukkan air pada wajah

Tangis langit tak selalu antagonis

Esok, akasia akan tersenyum dari hijau daun

Meski senyum itu berbalut gelisah pada ranting patah

Namun, malam tetaplah menjadi duri

Yang siap menusuk tiap senti persendian hati

Masih kusimak nyanyian kesunyian di lantai malam

Entah esok atau lusa, pepohonan 'kan berganti rupa di wajah pagi

Hingga tiada yang asing lagi

Hujan pun telah biasa terluka

Apalagi gerimis yang sering sekali meringis

Manakala malam telah bersemburat pucat

Kutitip pesan untukmu, hujan

Katakan kepada sang waktu

Agar segera melempar estafet pada fajar

Yang melukis warna dalam semburat biru jingga

Perahu ini kan terus berlayar

Walau hidup dalam lukisan hujan.

[caption id="attachment_140121" align="aligncenter" width="516" caption="Image By :http://moblog.net"][/caption]

PWK-JGJ, 19-26 Okt 2011

Karya Na Na dan Masbro No. Peserta 232

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun