Wahai para penguasa
Lihat, dengar dan pikirkan kami
Kini kami tak mampu sekolah lagi
Kini kami tak mampu makan lagi
Rumah kami adalah jalanan
Hidup kami adalah kekerasan
Pena kami tak lagi tajam untuk menulis
Buku kami tak lagi cocok untuk digores
Biarkan kami mengangkat pedang
Biarkan kami menelan obat-obat terlarang
Biarkan kami mencangkuli setiap kepulauan
Biarkan kami terlena dalam ketidak pastian
Perut kami sudah tidak lagi bisa berpikir
Otak kami sudah tak mampu lagi menelan bulir-bulir
Mata kami sudah tak bisa lagi mendengar syair
Mulut kami sudah mulai buta dan pandir
Hanya untuk berpikir kami kehilangan harta
Hanya untuk makan kami kehilangan nyawa
Harta dan nyawa kami kini sudah terjual
Agar bangsa ini tak lagi hanya membual
Mari dengarkan ajaran tentang kekerasan
Mari pikirkan omongan tentang kerusakan
Omong dan pikir hanyalah hiasan
Pertiakaian dan perseteruan adalah kedamaian
[caption id="attachment_136368" align="alignnone" width="683" caption="Foto Koleksi Pribadi"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H