Mohon tunggu...
rahmattullah rahma
rahmattullah rahma Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

lahir jakarta 10 Januari 1957, laki-laki, beristeri dengan anak dua puteri dan putera. Pendidikan terakhir semester 6 Makhad dakwah Islam Jl Bangka Keb Baru Blok M Jaksel 1995-1997. Sejak April 1978 sebuah cerpen anak terjemahan dimuat majalah anak-anak Si Kuncung. 1980 cerpen anaknya dimuat di Majalah Anak-anak Sahabat, 1981-1997 banyak tulisan dari cerpen, berita, opini dan senibudaya diterbitkan di koran-koran harian mingguan Jakarta seperti TErbit Mingguk, Media Indonesia dan mingguannya, koran terbit 2 X seminggu Intijaya, Simponi, majalah Islam Kiblat, Panjimasyarakat, Berita Yudha harian dan Mingguan, Pos Film, Mingguan Bintang Indonesia (1983-1984), Majalah Remaja Islam Salam Jakarta, 2004 s/d sekarang aktif menulis di Mingguan Madina Jakarta, HU Suara Tangsel, brosur-brosur partai pemilu 2004, dan tabloid Forkabi News, serta Suara Forkabi etc.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Tangsel Gratis, Hore!

22 September 2011   08:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:43 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Nurkholik, Mutia dan Surya, Anggota Komisi B (Bidang Pendidikan dan Kesra) DPRD Tangsel


Insya Allah Biaya Pendidikan di Tangsel Gratis
(Tangsel, MADINA): Agar tingkat kemajuan dan kwalitas pendidikan di Tangerang Selatan (Tangsel) terus tinggi, hendaknya memang mesti seiring dengan garis linier biaya yang juga cukup mahal, biasanya seperti itu, kata Nurkholik, 45, salah seorang anggota Komisi B (Bidang Pendidikan dan Kesra) DPRD Tangsel Jumat pekan lalu di kantor. Hanya sayang, saya kira masyarakat tak semuanya mampu dibebani biaya pendidikan tinggi. Maka itu, harusnya anggaran pendidikan warga Tangsel agar bisa ditanggung APBD tahun 2011 dan seterusnya, lanjut dia.
Karena angka PAD (Pendapatan Aseli Daerah) Pemerintahan Kota Tangsel sebesar Rp680 Miliar per tahun masih belum mencukupi menggratiskan biaya pendidikan SD-SMP. Karena dana PAD sebesar itu bukan hanya dialokasikan buat Pendidikan saja, akan tetapi juga dibagi-bagi untuk biaya pembangunan infrastruktur lain seperti jalan-jalan raya dan lingkungan, kesehatan, keamanan, gaji pegawai dan lain sebagainya.
Meski PAD Tangsel cukup besar, namun biaya pendidikan tetap belum bisa digratiskan 100 % saat ini. Nanti, bila PAD Tangsel meningkat sampai maksimal (Rp1 Triliun lebih) per tahun, insya Allah biaya pendidikan bisa digratiskan, tambah Nurkholik legislator unsur PKB  (Partai Kebangkitan Bangsa) Dapil (Daerah Pemilihan) 6 (Ciputat, Ciputat Timur dan Pamulang).
Untuk harini, agar biaya pendidikan tak terasa berat bagi masyarakat Tangsel golongan menengah ke bawah, maka jalan keluarnya adalah harus ada subsidi silang. Yakni yang mampu mensubsidi yang kurang mampu. Para pengusaha dan perusahaan besar dan maju di Tangsel wajib berkontribusi dan mau mengalokasikan sebagian rezeki Allah untuk biaya pendidikan warga miskin.
Selain itu juga, dana-dana BAZIS (Badan Amil Zakat, Infak dan Sodaqoh) Tangsel hendaknya bisa juga meringankan beban pendidikan warga. Mutiah, 30-an, anggota Komisi B DPRD Tangsel unsur PKS menambahi, “Kita berharap Pemkot Tangsel pimpinan Plt Walikota Drs Etik Suwarta ke depan bisa mendorong kemajuan pendidikan. Mendukung masyarakat dan kwalitas fisik dan mutu pelajaran pendidikan.”
“Insya Allah akan ada penurunan beban biaya pendidikan sedikit demi sedikit dari tahun ke tahun di Tangsel di tahun-tahun ke depan. Kalau kita menuntut drastis, supaya semua biaya pendidikan gratis 100 % sekarang, tentu belum bisa  di Pemkot Tangsel yang masih dalam transisi ini. Jangan sampai tuntutan kita yang tinggi itu bisa berakibat kebablasan yang hasilnya tak kita tak inginkan bersama,” harap Mutia.
Surya, 43, mengiyakan saja semua pendapat kedua sejawatnya. Target biaya gratis yang diidam-idamkan warga dan DPRD Tangsel 1-5 tahun ke depan akan tercapai bila para pengusaha kaya, orang-orang kaya, lebih peduli lagi kepada keadaan warga di bawah mereka. Turun tangan mereka sangat menentukan dan banyak membantu pembangunan Tangsel ke depan. (rah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun