Mohon tunggu...
Jhon Bee
Jhon Bee Mohon Tunggu... lainnya -

Minat dalam Masalah Technology, Sosial,budaya dan Seni Tradisi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bandar shabu bersenjata api di ringkus polisi

25 Desember 2010   16:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:24 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignleft" width="255" caption="sarapan bubur temahal di dunia"][/caption]

Mungkin hari ini memang hari naas bagi AD(30 THN),laki-laki lajang yang bertubuh kurus krempeng yang selama ini berprofesi sebagai pedagang "SARAPAN BUBUR" ini harus berurusan denganaparat kepolisian RI  karena barang dagangannya.Pasalnya,barang yg dia jual bukanlah sarapan bubur seperti judul lagu dangdhut yg pernah ngetrend awal thn 2000-an tapi sarapan bubur yg bisa bikin orang happy dan lupa diri.yaitu sejenis zat psikotropika yg memang dilarang negara "Shabu-Shabu".

Hari itu sekitar pukul 12 wib siang dengan menggunakan satu unit mini bus APV Suzuki warna hitam sejumlah anggota polisi dari sat narkoba polres jantho A.Besardibantu oleh anggota polisi dari Polsek Montasiek tadi mendatangi rumah tersangka AD bandar narkoba antar desa yang selama ini beroperasi di sejumlah desa dalam  diwilayah kecamatanMontasiek.tersangkaADyg saat itu lagi nongkrong dirumahnya sambil menunggu pesanan dari pelanggan jadi terkejut dan langsung mengeluarkan jurus pamungkas untuk menyelamatkan diri dari sergapan polisi.dengan gerakan secepat kilat tersangka AD langsung melarikan diri dari rumahnya dengan cara melompat dari jendela kamarnya.melihat buruannya coba meloloskan diri sejumlah anggota polisi yg memang dari tadi sudah mengantisipasi situasi seperti ini langsung melakukan aksi pengejaran ke arah tersangka yang lari menuju ke areal persawahan yg memang terlatak di belakang rumah tersangka.tapi memang naas bagiAD,aksi nekatnya  kali ini tak berbuah manis,kakinya terperosok dalam lumpur sawah yg memang baru selesai diolah  petani utk tanaman padi-nya.usaha terakhir-nya pun gagal kali ini,tembakan penyelamatan diri-nya ke arah polisi  dengan  menggunakan sepucuk senjata api genggam sejenis pistol yg memang sudah lama menjadi senjata andalannya pun tak berhasil karena pistol tersebut tak mau meletus walaupun AD sudah berusaha menembakkan-nya beberapa kali ke arah polisi yg memburu-nya.akhir-nya  sang"Muge sabee"pun (sebutan untuk bandar narkoba yang biasanya digunakan warga setempat) menyerah,karena usaha-nya tidak sesukses usaha timnas indonesia,sang"Muge sabee" itu pun dibekuk aparat.

Dalam penggrebekan bandar narkoba kali ini,selain mengamankan sepucuk senjata api sejenis pistol Colt dari tersangka ADpolisi juga berhasil menyita barang bukti lainnya berupa serbuk putih yg diperkiran shabu-shabu dalam 1 paket plastik, uang kontan sebanyak 15 juta rupiah yg kondisinya sudah berlumuran lumpur karena sebelumnya,menurut keterangan saksi mata yg sempat menyaksikan proses penangkapan trsbt,barang bukti yg berupa uang kontan tersebut sempat dibawa lari tersangka pada saat berusaha meloloskan diri dari sergapan polisi  dan kemudian dibuang di areal persawahan.tetapi polisi berhasil menemukan kembali uang tersebut yg kondisinya sudah berserakan dan berlumpur pada saat mereka melakukan penyisaran kembali di TKP untuk mencari barang bukti tambahan yg diperkirakan sempat dibuang atau disembunyikan tersangka.

Pasca penangkapan tersebut,sejumlah warga menyatakan agar polisi tidak main-main dalam hal ini krn selama ini sudah seing juga dilakukan penggrebekan dan penangkapan "Muge sabee" ttp blm 1x24 jam sang muge sdh kembali beroperasi disejumlah desa-desa di wiliyah montasiek,hal ini cukup meresahkan dan bikin geram warga setempat.alasan aparat selalu tidak cukup barang bukti hingga timbul persepsi di masyarakat" bukan tidak cukup barang bukti tapi  sang" Muge" mampu membuktikan kalau dia memang bandar atau "Muge" yg sanggup memberi bukti.....????? wasssalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun