Mohon tunggu...
Tini Djajadi
Tini Djajadi Mohon Tunggu... Konsultan - Aktifis disabilitas

Saya seorang aktifis disabilitas yang sederhana, yang memiliki motivasi untuk belajar sepanjang hidup. Belajar dari siapapun tidak keberatan untuk berbagi ilmu dengan siapapun. Lebih suka untuk terus meningkatkan kapasitas darimana saja dan melalui pengalaman hidup orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Retribusi Air Kotor Pada Kwitansi PDAM

20 Desember 2012   04:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:19 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1355982302940422841

[caption id="attachment_230537" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi/Admin (KOMPAS.com)"][/caption] Pernahkah anda memeriksa kwitansi pembayaran PDAM anda? jika anda sebagai pelanggan setia PDAM. Disitu akan terlihat bahwa selain membayar air bersih andapun harus membayar retribusi air kotor. Mengapa ada tagihan untuk retribusi air kotor? padahal tujuan konsumen menjadi pelanggan PDAM adalah untuk mendapatkan air bersih bukan untuk mendapatkan air kotor?

Sebagai pelanggan PDAM  kota Bandung sayapun awalnya tidak mengetahui adanya retribusi air kotor pada kwitansi PDAM, dan bukan saya saja yang tidak mengetahui retribusi ini tapi masih  banyak pelanggan  lain yang juga tidak mengetahuinya. Tujuan saya menjadi pelanggan PDAM adalah untuk mendapatkan air bersih  setelah kualitas air tanah yang selama ini dipakai tidak bagus lagi.  Selain airnya kekuning-kuningan juga tercium aroma bau besi yang sangat kuat terutama dipagi hari, akhirnya kami memutuskan untuk mendapatkan air bersih dengan  menjadi pelanggan PDAM. Meskipun demikian tidak sepenuhnya kebutuhan air keluarga kami  tergantung pada pasokan air PDAM. Air PDAM ini hanya saya pakai untuk keperluan masak, minum dan mandi, sementara untuk kebutuhan cuci mencuci tetap mempergunakan air tanah, tujuannya satu PENGHEMATAN.

Walaupun sudah diusahakan sehemat mungkin tapi tetap saja tagihan besar bahkan akhir-akhir ini melewati batas pembayaran yang biasa dilakukan, selidik punya selidik ternyata sebagai pelanggan air bersih ternyata konsumenpun dikenakan tagihan untuk retribusi air kotor.

Direktur air limbah PDAM kota Bandung  Ir. Pian Sopian menyatakan retribusi itu merupakan biaya untuk perawatan atau pemeliharaan saluran air kotor. Besaran retribusi itu adalah 30% dari total penggunaan air bersih. Kegunaan  retribusi air kotor bagi pelanggan  adalah untuk  penyedotan septic tank. Apabila pelanggan PDAM memerlukan penyedotan septic tank maka tidak akan dikenakan biaya , sementara bagi masyarak non pelanggan akan dikenakan tarif sebesar Rp 75.000 untuk transportasi dan penyedotan Rp 10.000/m3 untuk penyedotan lumpurnya.

Sayang sekali banyak pelanggan yang tidak mengetahui adanya retribusi ini, karena PDAM  kota Bandung tidak pernah mensosialisakan  tentang retribusi air kotor ini pada konsumen dari awal, pelanggan baru mengetahui adanya retribusi air kotor setelah melakukan pembayaran retribusi air bersih. Padahal besaran persentase yang dikenakan untuk retribusi air kotor ini cukup besar yaitu 30% dari total pemakaian air bersih.

Tips bagi anda pelanggan PDAM adalah catat baik-baik jumlah pemakaian air bersih, dan kemudian tulislah dipapan yang bisa terlihat dengan mudah oleh petugas pencatat PDAM, karena bila tidak, petugas pencatat akan menulis sekenanya saja jumlah pemakaian air bersih anda, dan itu tentu saja bisa merugikan anda sendiri sebagai pelanggan PDAM.  Dan bila tagihan air bersih anda tiba-tiba melonjak tidak seperti biasanya segeralah melakukan pengaduan dengan membawa kwitansi pembayaran bulan-bulan sebelumnya karena bisa jadi ada kesalahan pencatatan dari petugas, kesalahan pencatatan bisa fatal akibatnya bagi konsumen. Semoga bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun