Sumber daya yang paling berharga di dunia saat ini bukan lagi minyak, melainkan data. Hal ini dikutip dari The Economist tahun 2017 yang didukung dengan hasil riset Statista tahun 2022 dimana pasar big data memiliki nilai pendapatan lebih dari 55 miliar dolar yang diperkirakan pertumbuhannya akan terus meningkat hingga mencapai 103 miliar dolar  pada tahun 2027.Â
Hal ini didukung pula oleh peningkatan jenis dan volume informasi yang berada di tengah masyarakat. Selanjutnya informasi yang berhasil dikumpulkan ini menjadi suatu data yang pengelolaannya memiliki keuntungan bagi perusahan yakni menyediakan konektivitas, kompatibilitas, dan modularitas yang ketiganya mampu menunjang kinerja perusahaan. Selain itu, kemampuan data untuk menunjukkan ketahanan dan peluang untuk produk dan layanan yang dipersonalisasi. Â
Selain dua manfaat diatas, data juga memiliki kapasitas untuk meningkatkan inovasi pada bidang pemasaran hingga inovasi pada peluang bisnis baru, di mana hal ini akan berdampak positif terhadap potensi peningkatan pendapatan perusahaan. Adapun manfaat data ini sudah berdampak terhadap beberapa sektor, hal ini ditunjukkan oleh salah satu penelitian individu pada tahun 2020, di mana data telah memfasilitasi kinerja produk baru dan menghasilkan keluaran kreatif dalam inovasi B2B (business to business) untuk menunjang dan memperoleh keunggulan kompetitif.Â
Namun, selayaknya industri yang tengah berkembang dan bertumbuh pasti tidak luput dengan challenges, salah satunya masalah sekuritas dan privacy dalam management data. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi untuk mengatasi tantangan tersebut, seperti yang dilakukan oleh B2B E-commerce, Bhinneka.com yang menyediakan layanan data computing dan management yang ditujukan untuk memproses data dalam jumlah besar secara realtime dan offline serta melakukan pengembangan dan pengelolaan big data. Layanan ini berjalan dengan teknologi berbasis data, di mana seluruh data disimpan dalam layanan server terpadu yang bisa mengurangi risiko ancaman dari pihak luar.Â
Sebagai tambahan guna menunjang analisis kumpulan data yang efektif, Bhinneka menggandeng Alibaba Cloud AI dan Data Intelligence di mana melalui layanan ini, perusahaan bisa melakukan pengambilan keputusan lebih cepat dan akurat namun efisien dari aspek biaya produksi dan operasional sehingga produktivitas serta optimalisasi pelayanan terhadap pelanggan bisa dilakukan.Â
"Di era digital sekarang ini, banyak perusahaan yang belum sadar akan pentingnya solusi Data Security, Big Data dan AI yang bisa membantu mereka dalam mengolah data sehingga bisa mengoptimalkan produktivitas yang ada bahkan pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Sehingga, kami (Bhinneka & Alibaba) berkomitmen untuk berkolaborasi dalam memberikan solusi tepat guna bagi para pelanggan B2B kami," ujar Dennis Kumara, Head of Commercial Development Solutions and Services Bhinneka.Â
Adapun, persyaratan keamanan di Indonesia pun sudah dilindungi oleh undang-undang yang berlaku untuk meminimalisasi risiko adanya peretasan atau pencurian data penting pemerintah dan masyarakat dimana skalabilitas dan ketersediaan data dapat terjamin dengan adanya sistem keamanan optimal seperti enkripsi end-to-end, firewall, dan lain sebagainya. Inovasi dari layanan ini dilakukan pula untuk mewujudkan sistem pelayanan terpadu, sehingga lebih cepat mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan para pelanggan sehingga terciptanya layanan yang tak hanya ditangani secara efektif tapi juga produktif.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H