"Tiga hal mendasar yang dihadapi PM dalam setiap rencana: expectations (yang diharapkan), executions (pengerjaan), dilemmas (kendala yang dihadapi)," sebut Art.
"Itu sebabnya PM termasuk posisi yang high demand sekarang," ucapnya dalam kesempatan terpisah.
Pemeonya, banyak yang ingin jadi manajer, dan banyak juga yang sedang mencari PM.
Agak berbeda dari topik yang dibawakan koleganya, Budi berbicara tentang sesuatu yang lebih spesifik: rancangan kerangka besar. Ini sebabnya materi Budi menggunakan istilah "architecturing".
Lebih jauh dipaparkannya, kalangan Android developers tentu sudah sangat akrab dengan sejumlah model kerja yang ada. Ada Model-View-Intent (MVI), Model-View-Presenter (MVP), Model-View-Controller (MVC), juga Model-View-ViewModel (MVVM). Setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan.
Dalam konteks ini, efektivitas dan efisiensi menjadi pertimbangan utama. Contoh kasarnya, jika ingin memodifikasi satu bagian, apakah harus merombak total ataukah bisa dilakukan di bagian yang diinginkan saja? Sehingga dengan paradigma "architecturing", developers bisa menentukan yang sesuai dan tak perlu membuang-buang sumber daya dalam prosesnya.
Kurang lebih begitu.
"Ketika kita bekerja dalam sebuah tim, bahkan individual developer atau freelance developer harusnya juga memahami konsep ini, agar kode yang dihasilkan bukanlah kode yang hanya dia dan tuhan yang tahu," kata Budi dalam catatan presentasinya bersama Sidiq Permana dari Nusantara Beta Studio.
"Tentu sebuah kebanggaan bagi kita, mewakili Bhinneka Tech Team, berkesempatan berbagi dalam conference tahun ini," tutup Art.