Dikutip dari Insentia (Media Monitoring & Analysis Tools and Services), tiga penyedia music streaming teratas di Indonesia adalah Joox (50,73 persen), Spotify (32,22 persen), dan Apple Music (17,05 persen) dikarenakan kondisi masing-masing. Apple Music misalnya, lebih identik dengan pengguna iPhone dan produk Apple lainnya.
Menurut Insentia, Joox berhasil mengungguli kompetitornya yang lain lantaran pilihan lagu yang disusun khusus menyesuaikan selera massa. Khususnya yang tengah gandrung K-Pop, serta antarmuka (interface) yang dirasa lebih atraktif di smartphone kelas low-end sekalipun.
Meskipun demikian, kondisi di tahun 2018 dipastikan bakal lebih dinamis. Ditandai dengan makin banyaknya pengguna smartphone yang akrab dengan layanan ini, dan mengalokasikan sebagian kuota internetnya untuk mendengarkan musik secara online. Spotify Indonesia, contohnya. Di ulang tahun pertamanya pada Mei lalu, mengklaim bahwa Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan pengguna tercepat di Asia.
Dikutip dari Rolling Stone Indonesia, ada hampir 4 miliar jumlah lagu dengan waktu pemutaran lebih dari 11 miliar menit melalui Spotify di Indonesia dalam setahun pertamanya sejak Maret 2016. Angka tersebut dihitung secara total, baik dari pengguna berlangganan maupun yang memanfaatkan layanan gratis.
Dengan demikian, faktor yang satu ini tak kalah penting untuk diperhatikan dalam pangsa pasar smartphone tahun mendatang. Terutama yang berkaitan dengan kapasitas baterai, kualitas suara melalui speaker maupun earphone, maupun layanan bundling lainnya.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Lebih sering menggunakan smartphone untuk mendengar lewat apa? Simpanan lagu di memori, radio, atau music streaming? Jangan lupa, buat orang Indonesia, gratisan adalah segalanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H