Aku tetap melangkah
Meski hatiku sedang pecah
Patah menjadi dua
Ku tegarkan diri, melawan gejolak di dada
Gontai gentayangan, melangkah tiada arah
Tercekik rasa dengki yang menguji
Merintih namun tiada arti
Saat kini, sakit yang menghantui
Perlahan membunuh kesabaran
Senyuman tidak lagi bias di olah
Kata kata tak dapat lagi di cerna
Hanya ingin marah, kataku!!
Tapi pada siapa?
Pada mereka yang telah merendahkanku ,kah?
Yang menganggapku tak berguna?
Atau pada mereka yang menganggapku tak berdaya?
Aaaaaarrrrrrrgggggggghhhhhhhhhhh ..
Sakit rasanya
Yang lama terbendung, ku berharap semua itu lenyap di telan tawa
Tertutup raut senyum di wajah
Seolah diri ini tegar
Bak karang di lautan
Sekarang, air mata lah yang mengudara
Mengumumkan pada dunia
Bahwa jiwa ini telah tiada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H