Mohon tunggu...
Asri Firmansyah
Asri Firmansyah Mohon Tunggu... -

saya seorang yang hobi tantangan dan saya mudah bergaul dengan siapa saja anak kecil dan orang dewasa,hidup perlu tukar pikiran jangan anggap orang kecil itu bodoh,tapi berpikir lah gimana kita belajar dari orang kecil.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bisa Makan dari Belas Kasihan

5 April 2012   09:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:00 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Melirik Keluarga Miskin yang Tak Terima Bantuan
Bisa Makan dari Belas Kasihan

MIRIS begitulah bila kita melihat kondisi yang dialami Halima, sebab dirinya hidup menanggung beban seorang diri dan harus berjuang keras demi menghidupi kedua anaknya.

Firman –Kayuagung
Wanita berusia 70 tahun ini, tinggal seorang diri di sebuah gubuk  tepatnya di lingkungan I, Desa Kijang Ulu , Kecamatan Kayuagung. Dia mempunyai dua orang anak, namun ke duanya sudah berumah tangga, sehingga dengan kesibukan masing-masing, seakan mereka tidak peduli lagi dengan kondisi sang ibu. “Saat ini, cucuku ada dua orang,”ungkap wanita yang akrab di sapa Wak Mah ini, lemah.
Terkadang,  kata dia, kedua cucuku sering ikut tinggal di gubukku yang kecil dan sempit, sedangkan kedua anakku merantau ke negeri orang lain demi mencari nafkah. “’Apabila tinggal di kampung ini, tidak bisa makan dan bisa menyekolah kedua anaknya,” jelasnya  kepada Koran ini, kemarin (04/04).
Dibalik itu, saya sedih melihat kedua anakku yang kurang sayang kepada diriku, makan saja saya susah harus mengandalkan dari tetangga sebab anakku kadang mengirim kadang tidak sebab penghasilan di sana tidak tetap hanya bekerja sebagai kuli sawit yang banyak pengeluaran dari pada penghasilan.
Menurutnya aku bangga tingggal di desa ini, dikarenakan masih menggunakan aturan keluarga, kalau kita di tengah kota hanya  memikirkan dirinya sendiri tanpa menghiraukan orang lain, sebab di desa inilah diriku bisa membesarkan kedua anakku sampai mempunyai dua cucu.
Dulunya diriku bekerja sebagai petani dan banyak memiliki sawah yang berhektar-hektar akan tetapi demi seorang anak yang berkeinginan melepas lajangnya akhirnya lahan persawahan satu persatu dijual dan sampai saat ini tidak mempunyai lahan sendiri.
Saat ini, sehari-hari diriku makan hanya mengandalkan belas kasih dari orang lain, waktu itu ada bantuan dari pemerintah berupa bantuan beras miskin akan tetapi kenapa di lingkungan I ini tidak dapat bantuan. “Ada salah satu warga yang mengatakan bahwasanya di sini bukan tempat tim sukses kades, sehingga tak dapat bantuan. Jadi jangankan mendapat bantuan bedah rumah, bantuan raskinpun tak dapat,”ungkapnya.
Setiap bantuan dari bupati ataupun bantuan dari pemerintah pusat, dia tidak pernah mendapatkan bantuan tersebut. “Saya tidak bisa mengadu kepada kepala desa tersebut selalu di jawab pembagian tersebut dari pemerintah pusat, waktu itu saya pernah melihat warga lingkungan 4 atau lingkungan 2 yang mendapat bantuan padahal warga di sana lebih mampu dibandingkan disini,” keluhnya. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun