Mohon tunggu...
Bocah Piningit
Bocah Piningit Mohon Tunggu... -

Membela Negeri dan Bangsanya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Isu Kristenisasi Jokowi di Pilpres 2014

30 Mei 2014   12:43 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:57 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya kampanye dengan mengangkat isu SARA hanya efektif terhadap kalangan kelas bawah. Namun kali ini isu kristenisasi ternyata efektif hingga kalangan menengah dan kalangan atas. Belakangan ini obrolan santai di warung kopi hingga diskusi serius di majelis ta’lim di dominasi oleh kristenisasi dalam pilpres 2014.

Kampanye dengan mengangkat isu kristenisasi ide yang sangat briliant. Salah satu buktinya kalangan intelektual religius menengah atas (background pendidikan S1, S2 dan S3) yang semula sedemikian fanatik memuji dan berharap Jokowi menjadi pemimpin yang akan mampu menghadirkan perubahan dan perbaikan dengan kinerja, kejujuran dan kebersihan mendadak berbalik arah 180 derajat, kini menghujat.

Kristenisasi ada sejak puluhan tahun lalu, bahkan sejak Indonesia belum merdeka. Kristenisasi di Indonesia terus bergulir dan berjalan di moment apapun dan dalam pemerintahan siapapun. Tetapi kenyataannya berpuluh tahun tidak pernah menjadi bahan diskusi apalagi dalam pembicaraan sehari-hari. Ketika tiba-tiba dalam situasi politik seperti sekarang menjadi trending topik, maka sudah semestinya tanggap bahwa ini hanya dagangan politik.

Apakah kristenisasi akan berhenti bila Prabowo jadi presiden? Apakah kristenisasi bisa berlanjut hanya kalau presidennya Jokowi? Pertanyaan sederhana ini hanya bisa dijawab oleh mereka yang memiliki pengetahuan cukup tentang kristenisasi dan para mujahid yang selama ini menentang kristenisasi. Sedangkan sebagian lagi akan membabi buta seolah-oleh pembela Islam nomor 1, padahal itu karena kurangnya pengetahuan. Karena cerita yang sengaja dirangkai untuk pembentukan opini sudah meracuninya. Yang “hanya kemungkinan” dianggapnya kejadian nyata. Yang hanya “kira-kira” dianggapnya fakta.

Mari kita cermati dengan menganalisa fakta yang berkaitan dengan isu kristenisasi ini. Karena pilpres 2014 hanya diikuti oleh dua capres maka tidak sulit mencari siapa yang melakukan penyerangan menggunakan isu kristenisasi ini. Oleh sebab itu kita dapat langsung menganalisa dari berbagai fakta dari kubu capres Prabowo.

Fakta Pertama : Prabowo pernah membuat pernyataan bahwa akan menggunakan strategi perang dalam merebut kemenangan dalam pilpres 2014. Bahkan baru-baru ini Amien Rais memaknai pilpres 2014 sebagai perang badar.

Fakta kedua : Asal-usul (keturunan) Prabowo adalah dari perkawinan beda agama. Padahal pernikahan beda agama dilarang (tidak sah) dalam Islam. Keluarga besar Prabowo lebih banyak yang non-muslim bahkan pengurus gereja yang sangat mungkin sebagai misionaris.

Masih banyak fakta lain namun dari dua fakta tersebut dapat kita analisa sebagai berikut : Prabowo sebagai seorang ahli strategi perang memahami bahwa pertahanan terbaik adalah menyerang. Dan diapun sadar bahwa silsilah keturunannya memiliki citra kurang baik di mata Islam. Oleh sebab itu dia lakukan serangan terlebih dahulu sebelum dia diserang. Inilah kehebatan strategi perang, titik terlemahpun dapat dimanfaatkan menjadi kekuatan yang dahsyat.

Sebenarnya masih banyak fakta yang dapat kita analisa tetapi kalau kita kupas akan menjadi terlalu panjang. Melalui tulisan ini saya lebih tertarik mengingatkan kepada muslim setanah air agar tidak mudah diadu domba, tidak terburu-buru mempercayai fitnah yang menghalalkan segala cara. Tingkatkatkan kewaspadaan agar tidak menjadikan musuh sebagai kawan dan menjadikan saudara seiman menjadi lawan.

Islam yang terpecah belah, rakyat kecil yang tetap hidup menderita serta kesenjangan sosial yang semakin dalam disukai oleh misi kristenisasi, karena kondisi tersebut memudahkan usaha pemurtadan.

Sekali lagi yang perlu ditegaskan bahwa siapapun presiden yang menang, kristenisasi tetap berjalan. Jaga dan bela aqidah dengan segenap jiwa raga sebagai mujahid. Pergunakan hak pilih untuk mendorong perbaikan, keberpihakan kesejahteraan rakyat kecil agar perdamaian selalu hadir di negeri ini.

Negeri ini milik anak cucu bangsa. Hentikan pesta pora dan bagi-bagi kekuasaan apapun dalihnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun