(Yonita LR – fesbukers menulis di dindingnya,”Kita kan sudah punya Pulau Seribu dan ribuan pulau, kenapa bikin 17 pulau lagi ?”)
Yes. Mak jleb..!Pertanyaan jitu.
Nusantara ribuan pulau, di perairan Jakarta saja sebutannya pulau Seribu, kok masih mau bikin pulau lagi? Ahok yg lihay bersilat lidah saja bakal sulit jawab pertanyaan berbudaya semacam ini, apalagi staf khusus – yang penunjukkannya cenderung nepotis, maupun penggemar yg mengidolakan apalah-apalah. Remaja muda tak paham idola (idle. Ingg) = boneka = berhala.
"Seperti Belanda minta tanah, dikasih sejengkal minta sedepa," begitu petatah-petitihnya.
Sindir simbah: "..diwenehi ati ngrogoh rempelo.'"
Sedangkan Wiro Sableng langsung memberi contoh jurus yang mematikan," membuka jendela meremas rembulan."
Jelas, justru karena Jakarta dibandingkan dengan Singapura - maka boleh jadi motif utama yang diselubungi: "koloni"-alisme untuk mendirikan "imperi(um)"alisme.
Semua paham yaa!
Mau berdebat? Sila.
Memang selalu berkutat tarik-menarik antara manfaat versus mudharat.
Seantero dunia tahu ada negara yang wilayah tanahnya luas terdiri dari ribuan pulau – airnya melingkari pulau-pulau, lautnya ombak samuderanya gelombangnya tinggi lantas landai menyisir pesisir menyapa nyiur melambai. Dan di daratan ada bukit gunung lembah jurang dan sungai deras airnya dari sumber di hulu mengalir ke hilir pantai. Pegunungan dan perbukitan ciptakan gambaran kemegahan, sungai diawali jeram dan arus air di sela bebatuan, menantang dan indah.