Mohon tunggu...
Julian Asahi
Julian Asahi Mohon Tunggu... Guru - Never Give up

Bermimpi tanpa berusaha kosong Berusaha tanpa bermimpi hampa Bermimpilah dan berusahalah wujudkan impianmu...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kebahagian di Mataku

30 Maret 2023   14:13 Diperbarui: 30 Maret 2023   14:20 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Definisi kebahagiaan bagi setiap orang tentu saja berbeda-beda. Sama halnya cantik, setiap orang mempunyai definisi yang berbeda dengan seperti apa cantik itu. Semisal di daerah kita cantik itu putih tinggi langsing, tapi di daerah lain mungkin, hitam gendut pendek itu dianggap cantik. 

Begitu juga dengan bahagia, ada yang hanya dengan uang lima ribu orang sudah sangat bahagia, ada juga orang yang punya uang satu juta tapi tidak bahagia dan merasa kurang. 

Menurut pandangan penulis, ada beberapa hal yang berkaitan dengan kebahagian seseorang. Baik itu unsur-unsur ataupun faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan seseorang. 

1. Tujuan yang tercapai.

Setiap orang tentu saja mempunyai tujuan hdup yang berbeda-beda. Ada tujuan hidup yang sederhana ada juga tujuan hidup yang luar biasa. Hal ini juga yang mempengaruhi tingkat kebahagiaan seseorang. 

Seandainya saya punya cita-cita tertinggi adalah naik haji, suatu saat saya kesampaian naik haji, maka itu bisa menjadi puncak kebahagiaan tertinggi bagi saya. 

Berbeda halnya jika tujuan hidup saya adalah menguasai sebuah perusahaan besar. Walaupun mungkin saya bisa sering naik haji, belum tentu saya bahagia karena itu bukan tujuan hidup yang ingin saya capai. 

2. Terpenuhinya Kebutuhan

Seorang anak kecil yang meminta-minta dipinggir jalan, seandainya kita memberinya uang seratus ribu, akan merasa sangat bahagia karena itu bisa mencukupi kebutuhannya untuk makan paling tidak beberapa hari ke depan. 

Tapi bagi anak orang kaya uang segitu bukanlah apa apa, bahkan mungkin jika minta uang pada orang tua, dikasih uang segitu malah merasa marah. 

Kenapa? Karena kebutuhan yang berbeda, buat simiskin uang seratus ribu bisa membeli kebutuhan hidupnya. sedangkan bagi sikaya uang segitu bahkan untuk sekali makan saja tidak cukup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun