KESALAHPAHAMAN TERHADAP KONSEP-KONSEP MARX
Â
Inilah yang salah satu menjadi ironi dalam sejarah, yakni tidak ada habis-habisnya menyalahpahami dan mendistorsikan teori baru, bahkan disebuah zaman ketika akses terhadap suatu teori tidak lagi terbatas. Tidak ada ironi yang lebih parah selain apa yang terjadi pada teori Karl Marx beberapa decade belakangan ini. Pembahasan tentang Marx dan Marxisme selalu muncul dalam pers, dalam pidato-pidato para politikus,dalam buku-buku dan artikel yang ditulis para ilmuwan sosial dan filsuf yang disegani. Sayangnya para politikus dan dipersurat kabarkan itu nampakanya tidak pernah secara sungguh-sungguh mencermati tulisan marx,dan para ilmuwan sosial tidaak merasa puas denan pengetahuan yang minimal tentang Marx. Rupanya mereka sudah aman dengan kedududkannya sebagai orang yang shli dslsm bidang sosial ini, karena tidak ada yang memiliki kekuasaan dan status diwilayah penelitian sosial ini yang berani menantang pernytaan mereka yang bododh ini.
Pandangan keliru mengartikan teori Marx secara psikologis
Diantara semua kesalahpahaman tersebut barangkali tidak ada yang lebih luas penyebaranya selain pandangan materilisme Marx. Marx dianggap percaya bahwa motif psikologis menusia yang tertinggi adalah keinginannya untuk memperoleh dan bersenang-senang dengan uang dan bahwa upaya untuk memperoleh keuntungan maksimal adalah pendorong utama dalam kehidupan pribadinya dalam dalam kehidupan manusia secara umumnya. Selain itu juga yang tersebar adalah asmsi bahwa Marx mengabaikan pentingnya  individu nahwa dia tidak menghargai atau memahami kebutuhan spiritual manusia dan bahwa idealisnya adalah seorang manusia yang terpenuhi pangannya dan sandang tetapi tidak berjiwa (Soulless). Kritik Marx terhdap agama sering di identikan dengan penolakannya terhadap semua nilai sprirtual dan yang terakhir menjadi lebih jelas bahwa orang-orang yang beranggapan bahwa percaya kepada tuhan berarti berorientasi spiritual.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H