http://www.pemilu.com/jokowi-vs-prabowo-pilpres-2014/
Dimedia sosial sedang ramai membicarakan Perhelatan hujat menghujat baik pendukung Prabowo – Hatta maupun pendukung Joko Widodo – Jusuf Kalla. Ini akan berdampak buruk pada masyarakat Indonesia, yang mana bangsa Indonesia membutuhkan Pemimpin Negeri ini yang benar-benar Tegas, Lugas , memiliki wawasan Kebangsaan serta Kuat dari sistem Perekonomian yang maju. Kita bangsa Indonesia memiliki rasa hormat menghormati satu sama lainnya dimana Indonesia memiliki keragaman suku, Agama, dan Budaya dari Aceh hingga Papua (dulunya Irian Jaya). Pemilihan Capres-Cawapres saat ini penuh dengan intrik-intrik, dari mulai yang baik hingga yang jahat. Semuanya kembali pada diri kita masing-masing.
Tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna, setiap orang pasti memiliki kekurangan dalam hidup. Mari kita telaah kehidupan berdemokrasi di Negara kita tercinta. Sebelum Reformasi bergulir banyak kejadian yang terjadi dari mulai Konflik di Aceh dengan GAM nya, Ambon dengan RMS nya serta Papua dengan OPM nya. Kesemuanya itu butuh proses dan penanganan yang benar-benar diselesaikan dengan bermartabat.
Kita lihat di Aceh, dengan perjanjian (MoU Helsinki) yang ditandatangani oleh kedua belah pihak baik dari Pemrintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka dapat memberikan hal yang Positif dimata Intenasional.
http://bandaaceh.bpk.go.id/?page_id=756
terhadap Indonesia didepan Publik Internasional. Namun hal itu segera ditepis dengan membersihkan anggota RMS yang masih ada di Maluku serta memberikan pembinaan terhadap eks-eks RMS yang masih ingin bertahan di Maluku serta kembali pada NKRI.
http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000016777777/-
Yang lebih menarik lagi tentang Papua. Papua dari tahun 60-an sudah bergejolak. Sedangkan saat ini lebih banyak kejadian-kejadian tindakkan mengarah pada teroris. Bulan lalu yaitu tepatnya bulan Mei pihak keamanan Papua menangkap jaringan pemasok senjata untuk kelompok bersenjata di Kabupaten Puncak Jaya. Senjata diduga berasal dari Filipina dan Papua Nugini, adapun jalur masuk ke Papua melewati Pulau Sangihe Talaud.
Disinyalir kuat dugaan keterlibatan oknum pejabat di salah satu Kabupaten di Pegunungan Tengah Papua yang mendanai pembelian senjata tersebut. Kita ketahui begitu melimpahnya Sumber daya alam ditanah Papua membuat ketertarikan Investor Asing untuk menanamkan modalnya. Seperti halnya keberadaan PT Freepot, Freeport sudah lama menguasai pertambangan di Tanah Papua.
Oleh karena itulah banyak pihak yang bermain di Tanah Papua. Kami rakyat Papua, Aceh dan Ambon mengharapkan pemilihan Capres –Cawapres 2014 yang tepilih nantinya akan memberikan suasana kehidupan lebih baik lagi serta banyak Investor-investor asing yang dapat menanamkan modalnya demi kejayaan bangsa dan Negara Indonesia Tercinta.
Carlelis Sapulete