OPM (Organisasi Papua Merdeka) sama dengan Terorist, mereka masih menghalalkan segala cara demi eksis nya Negara Papua Barat. Banyak ulah yang dilakukan oleh Sub OPM yaitu Komite Nasional Papua Barat (KNPB) salahsatunya Boikot Pilpres 2014 mendatang yang akan diselenggarakan 09 Juli 2014. Bagaimana mereka (OPM) mau Referendum, kalau tidak memilih Presiden yang baru selayaknya Presiden BJ. Habibie waktu melepas Jejak Pendapat di Timor-timor. Mau tidak mau mereka harus ikut dalam Pemilihan Presiden mendatang untuk menentukan nasib Rakyat Papua.
Benny Wenda Mengajak untuk Boikot Pemilu
Dalam hal ini (Seruan Boikot Pilpres) harus di tanggapi serius dan ditindaklanjuti oleh Aparat Keamanan. Karena sudah membuat resah Rakyat Papua yang berada di Pelosok-pelosok negeri Papua. Pada tanggal 01 Juli 2014 nanti pihak Keamanan TNI/Polri perlu mewaspadai dengan berkibarnya Bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM) baik di Yogyakarta maupun di Papua, karena tanggal tersebut merupakan hari proklamasi Papua Merdeka dan sekaligus juga hari kelahiran Arnold Clemens AP 1 juli 1945. Sesepuh dan Orang-orang OPM mengajak untuk harus wajib melakukan peringatan tanggal 1 juli dimana saja mereka berada.
Mereka orang-orang OPM sudah Gila terhadap keinginan mereka untuk “Merdeka”. Organisasi Papua merdeka (OPM) sudah “Dilarang Keras Mengibarkan Bendera OPM dan Hidup di Belanda”. Sebab Mereka (OPM) sudah dianggap oleh Kerajaan Belanda adalah Separatis, dimana ulah dan tindakan “Separatisme = TERORIS”.
Polisi Belanda Menangkap seorang yang mengibarkan Bendera OPM
https://farm4.staticflickr.com/3871/14552709173_76c5ccbf0f.jpg
Kenapa Sesepuh OPM marah terhadap Pemerintah Kerajaan Belanda..? Jawabannya hanya satu karena kerajaan Belanda Tidak ingin dimusuhi Oleh Negara-negara lain karena Melegalkan keberadaan Separatisme di Indonesia.
http://archief.rnw.nl/bahasa-indonesia/article/belanda-mengkhianati-orang-papua
Kesimpulan saya Pelarangan tersebut merupakan langkah yang baik demi mencegah meluasnya kampanye OPM di luar negeri. Pasalnya, pelarangan bendera ini adalah yang pertama selama sepuluh tahun terakhir.
Mari meriahkan Pesta Demokrasi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014, demi mempersatukan kekuatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jayalah Bangsa Ku dari Sabang hingga Merauke.
Carlelis Sapulete
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H