Mohon tunggu...
Riska Yuvista
Riska Yuvista Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Apakah Cinta Berujung Pada Pacaran Atau Sebaliknya?

20 Juni 2015   14:31 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:43 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Beberapa minggu ini saya mengamati kejadian-kejadian yang bersangkut paut dengan urusan hati, hal itu membuat saya cukup tertarik membahas persoalan "CINTA" dalam tulisan saya kali ini. sebenarnya saya pun masih terus bertanya-tanya apa sih konteks cinta yang sebenarnya. Tentunya yang sudah tidak asing lagi seperti cinta dari orang tua kepada anaknya. Akan tetapi saya tidak akan membahas mengenai hal itu.       Bagi sebagian orang  bukan hal yang aneh lagi untuk menyukai lawan jenisnya, hal tersebut bukan hanya dialami oleh orang-orang dewasa saja, tetapi sebagian besar anak-anak pun sudah mulai merasakan. yang menjadi pertanyaannya adalah 'Apa meraka mengerti?'. Itu bukanlah persoalan yang kompleks mengerti atau tidaknya, sebab mereka menjalani sesuatu yang dirasakan oleh hati. Terkadang sesuatu hal berlalu tanpa mengalami proses menerka-nerka di otak atau biasa disebut berjalan secara spontan, bahasa sekarang sih 'Udahlah biarin ngalir aja'.  Apakah yang mengalir begitu saja akan menciptakan sesuatu yang sesuai dengan tujuan? Bagi saya 'mengalir begitu saja' bukanlah sebuah pilihan yang pas, sebab semua butuh pertimbangan yang matang. Agar tidak salah langkah dikemudian hari.      Banyak orang yang mempermasalahkan perihal status atau kejelasan hubungan mereka, ada yang sudah saling mengenal bertahun-tahun tetapi masih saja menjejaki tahap yang sama yaitu mencari kenyamanan. Ada yang baru mengenal beberapa selang waktu saja, namun telah memutuskan untuk saling berkomitmen. bahkan ada juga yang menghabiskan waktunya untuk menunggu kepastian dari orang yang mungkin saja tidak merasakan hal yang sama dengannya.  Tipe manakah Anda?Apakah ada salah satu dari hal di atas yang mencerminkan hubungan Anda?     Saya bukan lah pakar cinta atau orang yang ahli dibidang ini, saya pun sama seperti Anda yang masih terus menerka-nerka hal ini. Bagi saya 'Cinta adalah Proses' mengapa saya katakan demikian? semua butuh proses, butuh penjelasan, butuh pertimbangan dan tentunya butuh waktu cukup lama untuk menentukan. Bukan hanya kata nyaman, kesenangan semata, keakraban yang di cari atau hanya sekedar melepas status begitu saja. Hati-hati jika alasan di atas yang menjadi alasan anda memulai hubungan, Anda akan kesulitan menentukan jalan kedepannya.       Sering kali orang-orang meyakini bahwa perasaan suka adalah cinta, apakah itu berbeda? tentu saja. Suka dan Cinta adalah dua hal yang sejalan namun tidak bisa disamakan. Perasaan suka bisa saja muncul sewaktu-waktu dan hilang begitu saja. Tetapi cinta tidak akan hilang disegala kondisi, sebab hati Anda sudah turut meyakini hal tersebut, tanpa harus bertemu secara terus menerus. Bahkan jika seseorang benar-benar mencintai, tanpa adanya pertemuan bertahun-tahun pun akan tetap menjaga perasaannya masih terus berkomitmen tanpa mencari pilihan lain, karena hatinya telah menenemukan seseorang yang dianggap bisa bersamanya. Mungkin saja itulah alasan sebagian orang LDR (Long Dinstance Relationship).       Namun, di usia-usia belasan tahun, sebaiknya Anda jangan membebankan fikiran ada dengan sesuatu yang malah menimbulkan beban fikiran Anda. Di usia sekitaran itu adalah usia yang penuh kelabilan, inilah saatnya Anda memilih yang tebaik sebelum semuanya mutlak menjadi pilihan      Bukankah hidup adalah pilihan? kita berhak menentukan siapa yang pantas mendampingi Anda dikemudian hari. Jadi wajar saja jika Anda bisa dekat dengan siapapun untuk lebih saling mengenal sebelum memutuskan untuk berkomitmen. Jangan terburu-buru mementukan pilihan, sebab sesuatu yang terburu-buru hasilnya pun tidak akan sebaik atau sama dengan perencanaan Anda.      
 Yaaa.... Intinya sih Jangan terburu-buru, dan jangan juga terlalu lama mengambil keputusan. Sebelum apa yang menjadi tujuan Anda hilang begitu saja, tentukan pilihan yang tepat yang tidak membuat diri anda menyesal di kemudian hari.........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun