Mohon tunggu...
Ayu Meryka
Ayu Meryka Mohon Tunggu... -

bekerja dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tetesan Bening yang Tak Bersyarat

7 Maret 2012   03:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:25 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahwa dalam canda kita bisa merasakan tawa dalam ramai kita bisa merasakan keberadaan sesama dalam diam aku bisa merasakan apa yang terbesit dalam alam pikirku dalam sepi, aku bisa merasakan bagaimana sendiri yang sebenarnya.... menentukan pilihan, menentukan jalan hidup yang akan dilalui melindungi, mengawasi, menjaga, dan merawat, memperjuangkan jalan istiqomah untuk diri, untuk keluarga, untuk orang-orang yang disayangi.. terlebih memandang jauh keinginan diri. itu bukan perkara mudah. baru tersadar, terasa...dan terpikirkan. Aku pernah menerimanya secara cuma-cuma melalui tangan yg penuh tetesan bening peluh dan air mata... Itu yang pernah kuterima. Itu yang pernah kuabaikan........ Namun di titik ini pula, aku tahu... dengan cara ini, Allah menyayangiku dengan jalan ini, Allah mendidikku dengan rasa ini, Allah memulihkan mati rasaku #Untuk Ibuku yang tak pernah henti mendoa dan kasih sayang yang benar-benar nyata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun