Image : Google
'
;
Oleh : Iffat Basher & Sani Voost ( No. 192)
'
'
I/belahlah dadaku jika kau masih tak mengerti tamparlah aku jika itu perlu
II/katakan! mengapa harus mengerti sedang lelah tercipta karena ketakmengertianmu padaku mengapa perlu menampar sedang semua tergambar dalam buram
I/ ku tlah berusaha untuk mengerti dirimu hapuslah semua prasangka itu dan rengkuh kembali mejikuhibiniyu cintaku cacilah aku andai itu bisa memuaskanmu tapi jangan kau buat diriku seperti ini
II/ ah, tak ingin aku mencaci karena hati tak beramunisi hingga biarkan aku sendiri memintal sepi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!