Mohon tunggu...
Mahfudhotin17
Mahfudhotin17 Mohon Tunggu... -

Pemintal Cerita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

SolaRoad, Produk IPTEK Belanda

5 Mei 2017   01:42 Diperbarui: 5 Mei 2017   01:51 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tariklah pelajaran dari sebongkah batu yang sedemikian kokoh, tetapi dapat berlubang meski dibasahi air setetes demi setetes”. Melalui hal-hal kecil yang seringkali diremehkan, sebenarnya dapat ditemukan fenomena-fenomena yang maha dahsyat manfaatnya. Mari sejenak merenung, meninggalkan rutinitas kehidupan sejenak, memerhatikan alam, kemudian merenung dan memikirkan benda-benda di jagad raya ini.

Matahari, salah satu benda di jagad raya, adalah sebuah bintang yang merupakan benda angkasa dalam tatasurya yang berpijar sekitar 1.392.429 km. Jarak antara titik pusat bumi ke titik pusat matahari kurang lebih 149.572.640 km. Matahari memancarkan cahaya dan panas. Ada cahaya matahari yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Sementara, gelombang radio dan sinar X dan pancaran elektro magnet lain tidak dapat dilihat oleh pandangan mata. Di sisi lain, sinar matahari bermacam-macam meski hanya ada satu sumbernya. Matahari berwarna merah saat tenggelam, kuning disiang hari. Selanjutnya, pelangi sebagai spektrum yang berbentuk lengkung yang tampak dilangit akibat pembiasan sinar matahari oleh titik-titik hujan menghasilkan tujuh warna yang berbeda-beda, mejikuhibiniu.

Terlalu banyak pelajaran yang dapat ditarik dari matahari. Sejatinya matahari itu kumpulan dari api yang panas juga disatukan oleh reaksi kimia.  Api memerlukan 3 unsur, yakni oksigen, panas, dan karbon. Seandainya oksigen dan karbon tidak seperti keadaanya yang sekarang, yang berarti mudah bereaksi terhadap yang lain, maka pembakaran spontan akan terjadi dimana-mana. Bisa-bisa manusia terbakar begitu saja saat cuaca sangat panas. Sedangkan, jika karbon dan oksigen mempunyai kadar yang kurang dari sifatnya yang sekarang, pastilah susah untuk menyalakan api, bahkan malah musatahil. Jika demikian kehidupan menjadi sangat terbatas dan kenyamanan hidup tidak terasa.

Salah satu ‘penemuan utama; manusia adalah “API”. Tanpa api kemajuan yang dicapai sekarang tidak mungkin akan terwujud. Salah satu produk IPTEK dari Belanda yang terlaksana melalui pembakaran oleh api ialah “SolaRoad”. Di provinsi Noord-Holland, SolaRoad menjadi kekuatan surya yang dapat berpindah ke jalur sepeda atau kendaraan sejenisnya melalui proses asimilasi sinar, yakni menyerap energi matahari dan mengubahnya dalam bentuk energi elektrik.

Produk IPTEK yang menghabiskan dana sekitar 3juta Euro ini bahannya berasal dari beton yang dibungkus dalam kaca tempered. Menurut Henk Kamp, Menteri Keuangan Belanda yang dikutip CNN, “SolaRoad adalah perusahaan pertama di dunia yang dapat membawa Belanda menjadi yang terdepan dalam inovasi ramah lingkungan.”, saat peresmian  jalan tenaga surya. Belanda bereskperimen untuk menggunakan energi tersebut untuk menyalakan listrik di jalanan dan untuk jaringan nasional menurut Sten De Wit yang dikutip dari dream.co.id. 

Menurut ahli fisikawan di Belanda SolaRoad ini diharapkan mampu menjadi terobosan produk IPTEK canggih yang berkembang dan dapat diteladani oleh Negara yang lain. Rencananya SolaRoad ini akan diuji slaman 2 tahun dengan digunakan oleh sekitar 2000 pengguna per harinya. Jalur SolaRoad diharapkan mampu menghasilkan 140kilowatts selama 16 hari seiring dengan bertambahnya mobil dan sepeda dengan energi listrik ini. Selain itu, cara pemakaiannya pun dirancang supaya aman bagi pengguna, yakni, untuk mencegah selip pada ban jika dilewati maka sudah di antisipasi dengan menambahkan anti selip khusus dalam jalur SolaRoad tersebut.

Menurut penelitian TNO, jalan raya di Belanda sepanjang 137.000 km mendapatkan pancaran sinar matahari dengan total 35.000 km jalur sepeda dan mobil serta pembangunan jalur kendaraan baru yang masih ditindaklanjuti akan dijadikan lokasi pilot project SolaRoad. Pilot project SolaRoad ini diharapkan mampu memberikan informasi jumlah energi yang dihasilkan SolaRoad ketika frekuensi pancaran matahari sangat tinggi dan jumlah energi yang didistribusikan ketika sangat sedikit.

Proses pemindahan energi listrik ke penerangan listrik di jalanan adalah dengan cara menghubungkan kabel plug-in yang telah tersedia ke dalam kendaraan elektrik pengguna. 

Memang, menarik pelajaran tidak harus selalu melalui pengetahuan yang dalam, tetapi juga melalui pengalaman, yakni dengan mengkaji tentang manfaat SolaRoad melalui Holland Writting. Pemahaman terhadap sekeliling alam semoga dapat menggugah batin kita, seluruh warga Indonesia, untuk melangkah dengan benar, melalui upaya mengambil pelajaran dari apa yang kita kenal dan saksikan.

                                                                                                               BY : ASMATUQA (27/04/15)
Sumber Referensi:
FAQ-SolaRoad
SolaRoad: laluan basikal berpanel solar di Belanda.
dream.co.id
www.tno.nl
www.publitas.nl
https://www.google.com/search?q=solaroad+belanda&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=g9w8VdW2NoKdugSwxAE&ved=0CAcQ_AUoAQ&biw=1366&bih=645
https://www.google.com/search?q=matahari+dan+api&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=fd08Vccphqi7BI3PgMgM&ved=0CAcQ_AUoAQ&biw=1366&bih=645#imgrc=gZEp-vLxD69UNM%253A%3BgzIpoMk6hdPneM%3Bhttps%253A%252F%252Fspringsummerautumnwinter.files.wordpress.com%252F2010%252F04%252Fpijar-api-matahari.jpg%3Bhttps%253A%252F%252Fspringsummerautumnwinter.wordpress.com%252F2010%252F04%252F25%252Fnasa-tangkap-pijar-api-matahari%252F%3B1280%3B720

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun