Mohon tunggu...
Abdul Rohman
Abdul Rohman Mohon Tunggu... lainnya -

org kuat, hebat, pintar bukan d lihat dri badannya yang kekar tp dr kecerdasan otak dan prilaku

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Galau Karena Mantan, Nggak Zaman!

23 Februari 2013   19:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:49 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13616483051682008594

Mantan....!!! kata yang sebenarnya aku tidak suka mendengarnya. Rasanya terdengar sedikit ngatif di telingaku. Banyak yang mengira bahwa mantan atau orang yang pernah mengisi hidup kita dari waktu hingga waktu tertentu di pandang sebagai orang yang tega meninggalkan kita apalagi kita lagi cinta-cintanya sama sang mantan. Oiya sebelum aku berbicara jauh tentang mantan aku batasi dulu ya, mantan yang ku maksud disini tentunya mantan pacar agar tidak ada kesalahpahaman dalam memaknainya.

Tak selamanya loch mantan meninggalkan jejak negatif bagi kita, walaupun dengan kepergiannya menyisakan sesak di hati alias patah hati. Bagiku hal itu bukan sepenuhnya kesalahan mantan jika kita merasa patah hati. Patah hati adalah resiko yang harus di terima oleh setiap orang yang menjalin hubungan cinta. Berani jatuh cinta, tentunya harus berani patah hati. Jadi jangan menyalahkan mantan kalau kita merasakan patah hati karenanya. Jika kita sudah menyadari hal itu, pasti galau karena mantan tidak akan terjadi.

Awalnya sih wajar kalo kita merasa sakit hati karena di tinggal mantan. Serasa dunia menjadi gelap, kosong dan hampa. Sepi meski berada dalam keramaian. Dilanda kegalauan yang mengakibatkan malas buat ngerjain apa aja, gak mood. Pikiran selalu mengarah ke dia dan tanpa disadari sering melamun teringat pada kenangan yang pernah dilalui bersamanya. Tidak dapat menerima kenyataan pahit ini dan dalam hati kecil berharappikirannya terbuka dan kembali ke dalam pelukan kita. Sebesar apa pun kesalahnnya akan di maafkan asalkan dia mau kembali lagi kepada kita. Mungkin keadaan itulah yang muncul ketika pertama kali di tinggalkan, wajar namanya juga manusia, kadang tidak rela jika sesuatu yang sudah jadi miliknya hilang. Agar tidak terjebak dengan keadaan tersebut, cobalah sadari terlebih dahulu tentang suatu hubungan, ingat kembali berani jatuh cinta tentu harus berani patah hati. Jangan sampai kita larut sama perasaan sakit hati kita sendiri, rugi abis. Sang mantan aja enjoy aja, masih bisa haha hihi sana sini, lah kita malah menangis sampe mata “bengep”. So, woles aja jika kita di tinggal mantan, sungguh tak pantas sama sekali kita sesali kepergiannya. Kuasai dirimu, tenang, rileks buat lah hati kita senang seperti sebelum sang mantan hadir dalam hidup kita. ingat hati senang mengalahkan segalanya. Jangan biarkan hati kita di gerogoti virus kebencian terhadap mantan, toh tak ada untungnya juga. Justru malah merugikan buat diri kita sendiri. Oke, intinya yang membuat kita semakin terpuruk sebenarnya bukan mantan, tapi karena diri kita sendiri yang belum bisa menerima kenyataan. So tetap bersykur dan ikhlas, bersykur dengan sesuatu yang masih milik kita dan ikhlas dengan sesuatu yang bukan milik kita. Berterimakasihlah kepada mantan-mantan kita karena mereka kita bisa jadi lebih kuat dan semakin sadar bahwa tak selamanya harapan sesuai dengan keinginan kita. Bersyukur dan ikhlas. Inget sama sang mantan, enjoy aja lagi. I’m single, but i’m happy,,hehehee. Salam Kompasianers. Arak

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun