Mohon tunggu...
arum spink
arum spink Mohon Tunggu... -

Lahir di Bulukumba Sulawesi Selatan dengan obsesi sederhana, bermanfaat bagi manusia lain

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pinera versus SBY

14 April 2011   09:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:49 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Apa sih susahnya untuk membebaskan suami saya ? perusahaan dan pemerintah kenapa tidak bertindak cepat ? Bahkan, perusahaan mulai sulit dihubungi. Ini kan menyangkut nyawa 20 orang ? demikian ucapanMei Ertikasari, istri Masbukhin, Muallim I kapal MV Sinar Kudus yang kini disandera perompak Somalia, kepada sebuah media.

Jeritan minta tolong ini hampir terlontar dari semua keluarga korban penyenderaan. Mereka kecewa atas kelambanan pemerintah dan perusahaan dalam menyelematkan nyawa keluarga mereka. “Toh kapal itu diasuransikan. Muatannya mencapai 1,5 triliun. Apa tidak bisa dipakai dahulu ? Apa Pak Presiden Yudhoyoni tidak bisa membantu ? ucap keluarga korban yang lain.

Hari-hari terakhir di media diwarnai dengan pemberitaan yang menghebohkan dan mengundang simpati ini. Hampir semua rakyat Indonesia, menanti dengan cemas akhir dari drama penyanderaan ini. Menanggapi lambannya sikap pemerintah dalam merespon masalah ini, ditanggapi miring oleh beberapa kalangan. Tak urung ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD turut melontarkan keprihatinannya. Dalam keterangannya, Mahfud menyatakan bahwa negara harus bertanggung jawab atas keselamatan 20 ABK ini. “ mau dengan cara militer ada cara damai, yang penting nyawa itu bisa diselamatkan. tidak usah berdebat siapa yang bertanggung jawab. Itu nomor dua” beber Menteri Pertahanan di era Gus Dur ini kepada media.

Pemerintah tak bergeming. Alih-alih memutuskan metode yang digunakan dalam penyelamatan,malah pernyataan pemerintah semakin membingungkan. Djoko Soeyanto misalnya, dalam keterangannya mengatakan bahwa pemerintah tidak akan melakukan negosiasi dengan perompak. Menanggapi ragamnya desakan, Presiden Yudhoyono malah meminta pengertian masyarakat untuk memberikan kesempatan untuk menangani masalah ini__sebuah pernyataan rutin tanpa pernah menjelaskan langkah konkrit yang telah dan akan dilakukan.

Saya teringat peristiwa penyelamatan 33 penambang San Jose yang berada di perut bumi selama 69 hari. Peristiwa yang menyedot hampir semua perhatian dunia ini, berakhir isak tangis dan haru dari semua rakyat Chile berkat kepedulian dan kesigapan yang ditunjukkan sang Presiden Pinere yang memimpin langsung operasi penyelematan.

Saya tak pernah tahu kalau pada saat itu, ternyata Sang Presiden pun dilanda masalah. Dalam sebuah kesempatan, Pinere menggambarkan bagaimana, saat mata dunia tertuju ke Chile pada awal cerita dramatis itu, dia datang untuk berdamai dengan tragedi pribadi. Saat berita tentang 33 penambang yang terperangkap di kedalaman 622 meter di bawah Gurun Atacama, di tambang emas dan tembaga San Jose muncul, ayah mertua presiden itu sedang sakit parah.

Di saat menteri energi bertanya kepadanya tentang tiga kemungkinan teknologi yang dapat digunakan dalam penyelamatan.Yang mana yang harus mereka gunakan? Pinera berpikir singkat, semuanya digunakan. “Mesin bisa gagal. Tapi kita tidak boleh gagal,”kata Pinera. Kemudian,pada hari ke-69,Florencio Avalos menjadi penambang pertama yang melakukan perjalanan panjang ke atas dan melangkah keluar dari kapsul penyelamatan.

Perusahaan yang seharusnya ber tanggung jawab sepenuhnya terhadap para penambang ini tak dipedulikannya. “Itu tugas kita, pemerintah, atau siapa pun.” Ucap Pinere. Setelah itu, Pinera lalu meluncurkan operasi yang lumayan nekat dengan melawan segala rintangan. Dia mengatakan, dia berpegang pada keyakinan mendalam dan iman kepada Tuhan.

Ketika Luis Urzua, mandor yang memilih untuk keluar terakhir, keluar dari dalam kapsul penyelamat, Pinera mempersilahkannya lebih dahulu bertemu dengan anak dan istrinya. Dalam pidatonya, Pinera kemudian mengutip pidato yang disampaikan Winston Churchill saat ia pertama kali menjadi perdana menteri tahun 1940 silam. “Saya tidak punya apa-apa untuk ditawarkan kecuali darah, kerja keras,air mata dan keringat,” kata Churchill yang dikutip Pinera.


“Dan itu sama bahwa kami memiliki motivasi yang sama, iman, dan komitmen. Dan saya rasa pelajaran yang bisa kita ambil dari kecelakaan ini adalah ketika sebuah negara bersatu dan berkomitmen dengan iman, dengan harapan, menggunakan teknologi terbaik dan tim manusia yang mungkin terbaik, kita dapat mencapai tujuan yang bagi sebagian orang sepertinya tidak mungkin.” Tutup Pinera

Yang ditunjukkan Pinera adalah kepedulian dan cinta yang didasari pada tanggung jawab sebagai seorang pemimpin. Sebuah tipe tanggung jawab sebagaimana telah ditunjukkan oleh sang Pemimpin sejati Rasulullah SAW. Al Qur’an mengambarkan bagaimana kepedulian Nabi Muhammad terhadap rakyatnya dengan ketulusan dan kecintaan yang sangat. “Sungguh benar-benar telah datang kepada kalian seorang Rasul (Muhammad SAW) dari golongan kalian sendiri, terasa berat baginya apa penderitaan yang telah kalian rasakan, sangat menginginkan keselamatan atas kalian..........At-Taubah 127”.

Totalitas yang ditunjukkan Pinera berhasil membuatnya mendapatkan banyak dukungan di negaranya dan berpeluang untuk memenangkan pemilihan presiden pemilu 2014. Berdasarkan UU, presiden di Indonesia hanya bisa menduduki masa jabatan selama dua periode.

Saya mulai dijangkiti kecurigaan, Wah.... jangan-jangan atas alasan ini yang menyebabkan presiden Yudhoyono lamban bahkan cenderung tak peduli dalam setiap kejadian di negeri ini ? Jangan-jangan pemimpin non Islam lebih Islami dari para pemimpin yang beragama Islam. Menanti pemimpin yang punya rasa haru, menunggu pemimpin yang benar-benar benar. Wallahu A’lam

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun