Mohon tunggu...
Arief Putranto Nugroho
Arief Putranto Nugroho Mohon Tunggu... -

simple

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sepenggal Nostalgia di Taman Ujung

31 Januari 2014   15:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:17 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Melangkah di Taman Ujung. Bangunan berjejer dengan arsitektur bergaya Eropa menjadi bukti bahwa dulunya salah satu negara besar ini menginjakkan kakinya ke Pulau Bali. Hal ini menjadi gambaran bahwa Bali tidak hanya menjadi surga wisata namun kental dengan sejarah.

Salah satu objek sejarah yang fantastis dapat kita temukan di Taman Ujung. Tempat yang seringkali disebut sebagai Soeksada ujung ini terletak di Desa Tumbu, Kabupaten Karangasem. Rujukan wisata populer tersebut banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara dengan jarak tempuh 2 jam dari kota Denpasar.

Panjangnya jembatan beton yang melintas sungai menjadi sambutan indah. Pemandangan asri disekelilingnya sungguh menakjubkan. Keberadaan tiga kolam besar dengan kedua sisi yang menampilkan pahatan gambar berkisah akan memanjakan mata pengunjung. Dominasi warna putih menyeimbangkan ekspos arsitektur bangunan dengan lingkungan alam disekitarnya.

Di sisi utara, kita akan bertemu bangunan persegi putih yang berada di tengah kolam. Bangunan tersebut sebelumnya difungsikan sebagai kamar tidur Raja, ruang pertemuan, dan ruang keluarga. Tempat yang diapit dua jembatan ini memiliki arsitektur campuran antara Bali dan Eropa.

Jejeran foto-foto nostalgia keluarga kerajaan menjadi aksen penting dalam sejarah taman eksostis ini. Dinding-dindingnya pun membentuk gambar yang seolah-olah bercerita pada pengunjung. Untuk membangun suasana, barang peninggalan Raja sengaja diposisikan persis sesuai letaknya dulu.

Kemudian di arah selatan, terdapat bangunan mengapung dengan view langsung ke arah laut yang disebut Bale Kambang. Sebagai ruang pertemuan kerajaan maka bentuknya luas mirip dengan pendopo. Bale yang mengadopsi arsitektur Bali ini berbahan beton yang dikokohkan dengan kayu.Sisi bawah dilengkapi ornamen semacam kotak berisi gambar.

Selain itu, terdapat bangunan kecil berbentuk bundar yang juga berada di atas kolam yang dulunya digunakan untuk memantau perlintasan kapal. Dari tempat ini keseluruhan wilayah Taman Ujung dapat dijangkau

Sebagai sudut terakhir, para pengunjung masih akan disuguhi dengan ruangan tak berisi yang berada di bagian selatan atas. Bangunan yang dilengkapi tiang-tiang penyangga ini dirancang sesuai dengan arsitektur Eropa. Keindahannya, membuat tempat tersebut kerap kali menjadi pilihan pasangan muda melakukan pre-wedding. Keberadaan tempat ini telah diakui menjadi warisan budaya dunia.

Dengan begitu, sajian alami yang begitu menawan layak membuat Taman Ujung menjadi tempat singgah Anda ketika berada di Bali.

Tulisan  : R. Arief Putranto Nugroho

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun