Mohon tunggu...
Art TAKUBESI
Art TAKUBESI Mohon Tunggu... -

Belajarlah pada proses karena proses tidak pernah menghianati

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kegiatan Penerbangan adalah Tanggung Jawab Perusahaan dan Pemerintah

20 Mei 2016   13:25 Diperbarui: 20 Mei 2016   13:52 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

Kasus perusakan bagasi penumpang yang sudah berlangsung lama akhirnya terbongkar tetapi kemudian terulang, hingga kelolosan penumpang asing ke gate domestic kini muncul, tenggelam, kemudian mungkin muncul kembali. Teranyar semua orang menuding pihak maskapai sebagai dalang semua ini.

Bagi penumpang hanya mengetahui pihak maskapai dalam hal ini Lion Air yang bertanggungjawab penuh, karena merupakan moda yang dipercaya untuk mengantar mereka dari Origin tiba di Destination. Padahal sebenarnya yang berperan untuk mendukung proses ini ada tiga pihak, pemerintah (imigrasi, karantina, angkasa pura, dll).

Kedua, pihak perusahaan lain yang berfungsi sebagai groundhandling,seperti kendaraan darat yang berfungsi untuk mengangkut pax atau penumpang, barang bagasi atau cargo dari gudang atau lobi menuju ke compartemen atau badan pesawat. Dan yang ketiga, adalah pihak perusahaan maskapai sendiri yang berfungsi mengontrol kinerja perusahaan perusahaan ini.

Selain itu karyawan perusahaan penerbangan juga lebih dikhususkan untuk kepentingan management. Nah, ketiga bagian inilah yang berperan fital dalam sebuah perbangan. Bercermin dari kasus perusakan tas penumpang itu sebenarnya menjadi tanggung jawab bersama antar tiga pihak tersebut.

Yang paling rawan terjadi saat barang (cargo maupun bagasi penumpang) itu berada di apron, dan pada  penerbangan malam hari dari bandara outgoing dalam hal ini bandara Soekarno Hata. Barang yang dibawa menggunakan tractor/troli dari gudang ke compartemen pesawat melibatkan banyak karyawan disini.

Ada yang bertugas sebagai pengantar atau sopir tractor tetapi banyak juga yang bertugas sebagai cakeratau yang mencatat barang yang masuk compar. Kerawanan dan kasus mungkin saja terjadi kalau ada kesempatan, ini sangat bergantung pada petugas petugas lapangan ini.

‘Permainan’ mungkin saja terjadi kalau ada kepentingan di dalam sana. Misalnya pengiriman barang (makanan) yang mendesak, dan harus lebih dahulu terbang maka dengan segala cara itu pasti di dahulukan. Biasanya akan terjadi ‘86’ disana, kalau barang yang lain cancel tidak masalah, tetapi kalau sampai berimbas pada safety karena muatan yang begitu berat di atas pesawatlah yang  cukup fatal.

Kasus kasus tersebut sudah ditindaklanjuti oleh komisi V DPR-RI, dimana beberapa waktu lalu salah satu anggota DPR dari fraksi Gerindra yakni bapak Farry Francis sudah menyambangi bandara Soeta. Tetapi entah dari pihak perusahaan dan pemerintah sudah melakukan evaluasi atau belum.

Teranyar, saat ini yakni kecolongan orang asing yang turun dan masuk melalui gate domestic. Kita tidak mengetahui apa yang dibawa dari Singapura ke Indonesia, hanya manifest dan tiket penumpang lah yang menjadi bukti satu satunya untuk mencari indentitas penumpang tersebut. Imbas dari semua itu adalah pembekuan ijin ground handling sebagai perusahaan operasional Lion Air.

Tetapi karyawan ground handling sendiri tidak sampai berjumlah 27 ribu orang, yang diberitakan beberapa media masa nasional. Mungkin jumlah semua karyawan seperti itu, jadi jika sampai di PHK gara gara hal sekecil itu maka dunia penerbangan kita akan berakhir, dan pengangguran akan terjadi dimana mana. Kita sebagai orang awam tidak mengetahui tentang motivasi apa yang terjadi antara kementerian perhubungan dan Lion Air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun