Mohon tunggu...
Art TAKUBESI
Art TAKUBESI Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

MUKJIZAT ITU NYATA

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Duka Bangsaku

11 Februari 2014   16:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:56 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semua yang bicara menuturkan kisah bangsaku

Merdeka t’lah diraih, kebebasan t’lah dicapai

Dunia bergema.. para patriot bangsa bersorak

Inilah kegemilangan yang t’lah diperjuangkan

Rakyat tersenyum dalam tangisnya

Dan para pembesar tertunduk dalam dukanya

Merendahkan diri kepada Penguasa jagad raya

Ingin mempersembahkan kemerdekaan ini

Persatuan Indonesia . . .

Ketuhanan Yang Maha Esa. . .

Kemanusiaan Yang Adil dan beradab. . .

…

Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Menjadi tujuan utama.. akan terwujud

Sampai punah penjajah negeri ini

Tetapi kini, dunia tertawa.Bangsa tersenyum sinis

Wakil rakyat berongkang kaki menikmati hasil bumi

Anak bangsa menjerit dalam kemiskinan

Bagai tanpa kemerdekaan yang diraih

Kembali kepada jaman penjajahan. . .

Wakil menjajah rakyatnya

Kekayaan ditelan bumi Indonesia

Akankah ada damai

Akankah kesejahteraan yang menjadi asa

Menjadi nyata kelak?

Tidak selamanya Dia menghukum!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun