Mendengar nama pasar Kreneng, pikiran kita pasti tertuju ke pulau lesatari, Bali. Berada di sudut kota Denpasar, Kreneng juga menyajikan berbagai macam kuliner. Dan yang paling menarik, yakni lawar Bali. Hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 20.000, kita bisa mendapatkan makanan berbahan dasar babi dengan berbagai olahan.
- Lawar Bali
Lawar adalah masakan berupa campuran sayur-sayuran dan daging babi cincang yang dibumbui secara merata yang berasal dari Bali. Makanan ini lazim disajikan di setiap warung makan, dan juga di pasar pasar. Di Kreneng sendiri makanan ini sangat umum untuk pengunjung yang datang untuk berbelanja atau bagi mereka yang hanya sekedar lewat.
Daging babi yang dipakai adalah kulit babi yang sudah dibakar (babi guling), dengan campuran ampas kelapa yang masih baru dan rempah-rempah lainnya untuk menambah rasa juga agar tetap awet jika dibiarkan dalam waktu yang lama. Banyak orang khusunya pengunjung dan wisatawan domestik belum mengetahui di pasar tersebut terdapat warung lawar Bali. Sebenarnya jarak dari bandar udara I Gusti Ngurah Rai di Badung ke pasar Kreneng kurang lebih 16 km, dan bisa ditempuh dalam waktu yang cukup cepat yakni sekitar 40 menit.
Bagi pengunjung yang berada di luar kota bisa melakukan penerbangan udara dari berbagai rute menggunakan pesawat. Ayo tunggu apalagi, buruan...
- Kerupuk Kulit Babi
Banyak yang tidak bisa membedakan kerupuk kulit babi dan sapi. Kalau kerupuk kulit babi biasanya lebih gurih dengan warnah yang lebih terang dibanding kerupuk kulit sapi. Kerupuk kulit bali lebih rapuh, karena rongga rongga dagingnya lebih lebih halus maka krupuk kulit babi biasanya langsung lembek saat tercampur air.
Biasanya kerupuk kulit babi jarang di pasarkan di warung warung kecil. Di Bali sendiri, kerupuk kulit Babi banyak dijumpai di pasar Kreneng. Harganya terjangkau murah yakni berkisar Rp 5000-10.000, dengan merogoh kocek sekian kerupuk kulit babi cocok dicampur dengan lawar Bali. Hmmm, maknyus...
- Urutan Daging Babi Â
Menu yang satu ini memang sangat istimewa karena harganya cukup lumayan. Tetapi untuk kenikmatan, memang tidak bisa diukur dengan berapa banyak uang yang dikeluarkan. Urutan daging babi selalu disediakan di rombong-rombong di dalam pasar kreneng.
Bentuknya menyerupai sosis hanya rasanya gurih dan tidak manis. Dicampur dengan bumbu seperti, bawang merah, bawang putih, ketumbar, jintan, kencur, lombok kecil, tarasi, marica, kunir, jahe, dan laos, serta bahan baku usus, darah, dan sedikit daging babi membuat lidah bakal terus bergoyang. Satu kali mencoba makanan khas Bali, ini pengunjung akan dibuat penasaran untuk terus berkunjung ke pasar Kreneng.
Bagi para kuliners dan pengunjung yang berencana untuk ikut memeriahkan pawai ogoh ogoh dalam memeriahkan hari raya Nyepi, penulis merekomendasikan pasar Kreneng sebagai tempat makan utama. Lebih enak berkunjung saat malam hari, karena rombong makanan khas Bali dengan bahan baku babi di siang hari biasanya tidak banyak yang buka. Ayo, bagi yang hobi dan dan suka kuliner kuliner non halal silahkan di coba
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H