Pemerintahan era Jokowi cukup banyak menaruh perhatian pada kondisi kesehatan masyarakat di pelosok. Khususnya di perbatasan NTT dan Timor Leste, pemerintah melalui dinas kesehatan Kelurahan Haliwen Kabupaten Belu NTT mengadakan pengecekan kondisi kesehatan. Selain dalam rangka memperingati hari malaria sedunia yang jatuh pada tanggal 25 April, juga untuk menunjang program rutin dengan fokus pemeriksaan kesehatan ibu, bayi, dan anak pemprov NTT.
Kabupaten yang berbatasan dengan Timor Leste tersebut sudah mulai berkembang, dari segi infastruktur jalan maupun bandara. Tetapi Sumber Daya Manusianya masih bisa dibilang sangat minim, sehingga prioritas pemerintah untuk  memperhatikan kesehatan warga sangat tinggi untuk mendukung Sumber Daya Manusia yang baik. Sehingga melalui hari malaria sedunia kemarin, pemerintah daerah sudah menunjukan perhatiannya dengan menurunkan beberapa tenaga medis di kelurahan setempat untuk memberikan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan.
Kegiatan tersebut mengundang antusias warga yang datang, ini berkat sinergi dinas kesehatan setempat bersama masyarakat maupun instansi pendidikan. Pemeriksaan dilakukan terhadap  siswa Sekolah Dasar (SD), ibu hamil, maupun balita. Tidak ada gangguan kesehatan yang luar biasa, hanya asupan gisi untuk anak, ibu hamil dan balita yang harus terus menjadi perhatian.Â
Orang tua sebagai tulang punggung perlu memperhatikan pola makan anak, tidak cukup makanan yang enak dan lezat saja tetapi makanan juga harus mengandung nilai gizi maupun berhigenis. Karena anak merupakan penerus generasi masyarakat, sehingga tidak heran jika pemprov NTT saat ini fokus untuk membangun manusia dalam hal ini Sumber Daya Manusia nya. Khusus anak anak di tapal batas ini, tidak menjadi perhatian khusus karena kebanyakan pelosok NTT mengalami kondisi yang sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H